Meureudu– Harga beras di Kabupaten Pidie Jaya terus melambung tinggi. Kenaikan harga beras ini juga dipicu oleh dinaikkan Harga Aceran Tertinggi sejak awap September 2023.
Kenaikan harga beras ini mulai Rp 15 ribu hingga Rp25 ribu per zak.
Bukan hanya kenaikan harga, pasokan kebutuhan pokok masyarkat itu juga mulai menipis. Di mana setiap pengecer dijatahi 10 hingg 15 zak dari distributor, hal itu disebabkan ketersedian beras di produsen juga berkurang akibat kurangnya pasokan gabah kering dari petani yang tidak malakukan tanam.
“Pekan kemarin, harga beras mulai naik mulai Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu per zak,” kata salah satu pedagang beras di pasar kota Meureudu, Reza, Senin (11//2023).
Di jelaskan, sebelumnya harga beras ukuran sak 15 kilogram (Kg) berkisar pada harga Rp185 ribu hingga Rp190 ribu per zak. Dab sekarang harganya menjadi Rp200 ribu hingga Rp215 ribu per zak ukuran 15 kg.
Kenaikan harga beras tersebut dikatakan Reza, lantaran pemerintah telah menaikan harga standar beras saat ini. Begitu juga harga gabah kering juga mahal.
“Pertama pemerintah sudah menaikkan harga dan kedua harga gabah kering juga mahal, saat ini harga gabah kering Rp 6.700 ribu per kilogram,” pungkas reza.
Di Kabupaten Pidie Jaya, sejumlah lahan pertanian pada musim tanam gadu 2023 tidak ditanami tanaman padi. Hal itu disebebkan tidak adanya sumber air yang cukup untuk dialiri kelahan pertanian warga.
Kondisi itu dipicu oleh kemarau panjang yang melanda beberapa bulan lalu. Bahkan sejumlah lahan pertanian yang ditanami padi terjadi gagal panen akibat ketiadaan air.
Sementara itu, pemerintah dikabarkan akan mempercepat pembagian pembagian 10 Kg beras ke 21,3 juta masyarakat Indonesia guna menekan harga beras di pasaran.
Informasi tersebut seperti disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau persediaan dan membagikan beras di Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.[Ril]
