SUBULUSSALAM - Jembatan Titi Poben, penghubung Kota Subulussalam dengan Kabupaten Aceh Selatan (Asel) nyaris ambruk. Jembatan ini terletak di wilayah Aceh Selatan (Asel).

Jembatan ini, merupakan perbatasan langsung antara Kampong Suak Jampak, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam dengan Gampong Titi Poben, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan.

Kondisi Jembatan Titi Poben saat ini kian memprihatinkan, karena bagian ujung jembatan telah longsor tergerus Air Sungai, yang mengakibatkan jembatan tersebut nyaris ambruk.

Warga di dua kampong ini sangat mengharapkan agar jembatan tersebut dapat segera di perbaiki. Terlebih lagi bagi warga Suak Jampak, lantaran jembatan itu merupakan akses utama jalur darat mereka.

Saat ini, jembatan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan mobil. Dikhawatirkan jembatan tersebut akan ambruk jika di lalui mobil.

"Kami sangat berharap sekali agara jembatan Titi Poben ini dapat segera di perbaiki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh," ujar Ogek warga Suak Jampak, Sabtu, 23 November 2024. (JD)

Banda Aceh – Penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh menyerahkan dua tersangka kasus illegal logging berinisial MT (45) dan MY (37) ke Kejaksaan Negeri Pidie Jaya, Kamis, 21 November 2024. Selain kedua tersangka, penyidik juga menyerahkan barang bukti berupa satu unit mobil dump truck dan sebelas batang kayu bulat jenis rimba campuran.

“Berkas perkara kedua tersangka telah dinyatakan lengkap atau P21, sehingga dilakukan tahap dua, yaitu menyerahkan tersangka beserta barang bukti kepada jaksa,” ujar Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Winardy, Jumat, 22 November 2024.

Winardy menjelaskan, kedua tersangka sebelumnya ditangkap atas dugaan tindak pidana perusakan hutan dengan cara mengangkut hasil hutan tanpa dokumen yang sah. Penangkapan dilakukan di Desa Mee Peduek, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, pada Kamis, 26 September 2024.

Penegakan hukum tersebut, lanjut Winardy, bermula dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya satu unit mobil dump truck yang diduga mengangkut kayu secara ilegal tanpa dokumen. Setelah dilakukan patroli, penyidik menemukan mobil tersebut, namun sopir dan kernetnya tidak dapat menunjukkan dokumen yang sah terkait pengangkutan kayu.

“Penegakan hukum ini berawal dari informasi masyarakat. Setelah dilakukan pemeriksaan, sopir dan kernet langsung kami amankan karena tidak memiliki dokumen yang sah. Ini juga wujud dukungan kita terhadap program Asta Cita Presiden RI,” jelasnya.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 88 Ayat 1 Huruf a jo Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

ACEH BARAT- Himpunan Masyarakat Simelue (Himas) di Aceh Barat berkomitmen untuk mendukung dan memenangkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Tarmizi SP dan Said Fadheil (Tarsa) di Pilkada 2024, Jum'at 22 November 2024.

Dukungan tersebut disampaikan dalam silaturahmi antara Calon Wakil Bupati (Cawabup) Said Fadheil dengan ratusan angota Himas di Rumah Aspirasi Laskar Muda Tarsa di Desa Seunebok, Kecamatan Johan Pahlwan pada Kamis 21 November 2024.

"Alhamdulilah Himas solid memberika dukungan untuk Tarsa, mereka berkomitmen untuk memenangkan kami, jumlah anggotanya di Aceh Barat kurang lebih sekitar 1.200 orang di Aceh Barat," kata Said Fadheil.

Dikatakan Said, Himas Aceh Barat mendukung mereka lantaran tertarik dengan program - program yang ditawarkan oleh Tarsa jika nantinya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat.

"Mereka tertarik karena program - program kita lebih pro ke masyarakat. Trimakasih kepada Himas yang telah mendeklarasikan dukungannya kepada kami Tarmizi dan Said Fadheil," katanya.

Jika mereka terpilih kata Said, maka insyaallah nantinya Himas akan menjadi salah satu paguyuban yang akan memantau kinerja mereka dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

"Dan hari ini alhamdullah hampir semua paguyuban yang ada di Aceh Barat berdiri bersama kita Tarmisi dan Said Fadheil," ujar Said.

Sementara itu, Ketua Himas Aceh Barat, Fauzi mengatakan mereka siap mendukung dan memenangkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat nomor urut satu Tarmizi Sp dan Said Fadheil.

"Bila amanah ini sampai kepada Paslon 01 menjadi Bupati, dan Wakil Bupati Aceh Barat periode 2024 - 2029 maka kiranya dapat membuka lapangan kerja bagi seluruh warga," kata Fauzi.

Selain itu kata Fauzi, dia juga berharap agar nantinya Tarsa dapat memberikan pelayanan yabg baik kepada seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi kesehatan, administrasi juga peningkatan mutu pendidikan. 

" Profesional dalam pemerintahan artinya tidak membedakan kasta dan suku dalam penyelenggaraan pemerintahan," tutup Said.||Alfianpasee

Aceh Tenggara_ Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial J (34), warga Desa Lawe Aunan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, ditangkap oleh anggota Opsnal Satresnarkoba Polres Aceh Tenggara karena menjual narkotika jenis sabu di warung nasi miliknya. 

Penangkapan dilakukan pada Rabu, 20 November 2024, sekitar pukul 17.00 WIB, setelah petugas menerima informasi dari masyarakat mengenai aktivitas ilegal tersebut.

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R. Doni Sumarsono, S.I.K., M.H., melalui Plt Kasi Humas Ipda Patar S.H., menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan di sebuah warung nasi di Desa Ketambe. Saat dilakukan pemeriksaan, tersangka J langsung mengakui menjual sabu dan menyerahkan barang bukti kepada petugas yang disimpannya dalam cangkir plastik berwarna merah.

“Dari tangan tersangka J, diamankan barang bukti berupa 3 bungkus narkotika jenis sabu yang dibungkus dengan plastik warna putih bening dengan berat keseluruhan brutto 3,72 gram, 1 lembar tisu warna putih, dan 2 cangkir plastik warna merah,” ungkap Ipda Patar, Kamus, 21 November 2024.

Tersangka J diketahui menjual sabu meski suaminya saat ini sedang menjalani hukuman di LP Gayo Lues atas kasus serupa. Tindakan ini menunjukkan keberanian tersangka untuk melanjutkan aktivitas terlarang meski telah kehilangan pasangan akibat kejahatan narkotika.

Selanjutnya, tersangka beserta barang bukti dibawa ke Mapolres Aceh Tenggara untuk penyidikan lebih lanjut oleh penyidik Satresnarkoba.

Kapolres Aceh Tenggara mengapresiasi peran masyarakat dalam memberikan informasi terkait peredaran narkotika dan menegaskan komitmen pihaknya dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Aceh Tenggara. “Kami akan terus menindak tegas para pelaku kejahatan narkotika demi melindungi generasi muda dari ancaman bahaya narkoba,” ujar Kapolres.

Kini, tersangka J harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, dengan ancaman hukuman berat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Sultan Habibi)