JAKARTA –Pertemuan bilateral Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menghasilkan tiga hal. Salah satunya adalah hibah kapal patroli dari Jepang untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla).
“Kapal senilai 9 miliar Yen atau 63,3 juta dolar AS. Hibah kapal ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas kemaritiman, termasuk dari sisi penegakan huku,” kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, dalam keterangan pers pada Sabtu (17/12/2023)
Kepentingan lain yang dibawa Jokowi ke Negeri Sakura adalah pembangunan fase 2 MRT Jakarta. Retno pun menuturkan bahwa Jepang menegaskan komitmennya untuk menuntaskan pembangunan proyek tersebut.
“Kedua, ada pledge Jepang untuk mempercepat Pembangunan MRT Jalur Timur-Barat dengan target groundbreaking Agustus 2024,” ujar Retno.
Selanjutnya, Jokowi akan pulang ke Indonesia dengan membawa nota kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan.
“Ketiga, adanya MoU antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation senilai 10 miliar Yen. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kardiovaskular di kawasan Asia,” terangnya.
Terakhir, Retno menyampaikan bahwa Jokowi dan Kishida juga menerima dua dokumen proposal, yang merupakan hasil dari side event ASEAN-Japan Young Business Leaders’ Summit dan ASEAN-Japan Gen-Z Business Leaders Summit.[idn]