Home » Aceh » Tanaman Padi Milik Warga di Agara Rebah Akibat Angin Kencang

Tanaman Padi Milik Warga di Agara Rebah Akibat Angin Kencang

19_20_39_20240529-81padi-agara

ACEH TENGGARA_ Angin kencang dan hujan deras yang melanda wilayah Aceh Tenggara mengakibatkan sejumlah lahan padi milik petani di Kecamatan Lawe Sumur dan Bambel kabupaten setempat rebah dan porakporanda. 

“Tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB, saya ke pergi sawah, pas mengecek tanaman padi, tanaman padi sawah saya sudah pada rebah porak poranda,” kata Basri kepada Presentatif, Kamis, 30 Mei 2024.

Padahal tanaman padi milik warga tersebut hampir tiba masa panen. Namun mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu, tanaman padi yang sudah kuning tersebut terpaksa dipanen lebih awal. 

“Kalau tidak segera dipanen, buah padi yang sudah mulai menguning rebah bercampur lumpur, bisa memicu buah padi tumbuh tunas,” Ujar Riky, petani lainnya. 

Menurut Riky, jika padi yang rebah dan sudah berlumpur tersebut tidak langsung dipanen, maka padi akan membusuk dan petani akan mengalami kerugian besar. 

“Terpaksa kami panen lebih awal untuk menghindari resiko mutu padi dikonsumsi nanti dan untuk mencegah nilai jual gabah jatuh,” kata Riky.

Akibat bencana tak terduga, hampir setengah hektar lahan tanaman padi sawah miliknya mengalami rebah. Begitu juga banyak areal tanaman padi milik warga lainnya terdampak.

Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan telah memerintahkan anggota Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan untuk terjun ke lapangan mengecek dan melakukan pendataan terhadap lahan persawahan yang rusak oleh bencana alam angin kencang disertai hujan deras tersebut.

“Koordinator BPP kecamatan sedang turun ke titik lokasi untuk mengecek dan melakukan pendataan,” ujar Riskan yang ketika dikonfirmasi mengaku sedang berada diluar daerah.

Koordinator BPP Kecamatan Bambel, Ruslianto menyebutkan, saat ini dirinya sedang meninjau kelapangan untuk lahan terdampak dan berkordinasi dengan kepala bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian setempat.

“Saat ini sedang meninjau lahan persawahan di Desa Kute Seri dan Desa Biak Muli. Sementara di desa tersebut, tiga hektare lahan persawahan rusak,” katanya. (Sultan Habibi)

Menarik Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Terkini

Rumpun Budaya Seni Sumatera Minta Gubernur Aceh Terpilih Perhatian Khusus Pelestarian Budaya dan Sejarah Aceh

Banda Aceh – l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul Abrar IH meminta pasangan gubernur terpilih Provinsi Aceh Muallem Dek Fath dalam pemerintahannya lima tahun ke depan menaruh perhatian khusus dan berbuat banyak dalam bidang pelestarian budaya dan sejarah Aceh. Harapan Dr. Khairul Abrar yang juga Ketua salah satu organ…

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd melarang siswa membawa handphone ke sekolah. Menurutnya, hal ini untuk bertujuan meningkatkan kedisiplinan siswa-siswi dan mematuhi aturan tata tertib sekolah. “Kami sudah melakukan pemanggilan kepada seluruh orang tua siswa-siswi yang bersekolah di SMA 1 Badar untuk datang ke sekolah. Kami…

Dana BLT Dimanipulasi, Warga Gampong Punti Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara ilegal mengguncang masyarakat Gampong Punti, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Seorang warga bernama Munir (36) telah melaporkan kejadian ini ke SPKT Polres Lhokseumawe pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WIB dengan Nomor reg/45/II/2025/Aceh/Res Lsmw. Saat ini, pihak…

Bupati Terpilih Aceh Tenggara Tegaskan Kepada Kepala Desa Tidak Ada Lagi Tersandung Kasus Tipikor

Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski belum dilantik, namun sudah menyampaikan komitmennya kepada seluruh kepala desa. “Tidak sedikit kepala desa di Aceh Tenggara yang tersandung kasus tindak pidana korupsi, bahkan sudah ada sebagian ditahan di lapas kelas II B Kutacane,”ungkapnya, Senin 3 Februari 2024. Menurutnya, ada…

Selama Januari 2025 Sebanyak 364 Orang Sudah Memiliki SIM di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kabupaten Aceh Tenggara. Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono melalui Kasat Lantas Iptu Irwansyah Putra Pelis mengatakan, selama Januari 2025 sebanyak 364 orang sudah memiliki SIM.  Irwansyah mengatakan, untuk pemohon pembuatan SIM A sebanyak 113 orang, SIM B 17…