ACEH BARAT - Sepuluh Kabupaten atau Kota dalam Provinsi Aceh akan menjadi saksi perhelatan ajang Pekan Olahraga Nasional ke XXI yang digelar dalam empat tahun sekali, Kamis (16/6/2024).

Dikutip dari data panpel PON Aceh, ke sepuluh Kabupaten/Kota itu adalah Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Kota Banda Aceh dan Sabang.

Untuk Kota Banda Aceh Sendiri nantinya akan dihelat 20 Cabang Olahraga yang dipusatkan dibeberapa titik sementara Sabang hanya 3 cabor yang akan dipertandingan di kota titik Nol Kilometer itu.

Sementara itu Kabupaten Aceh Besar akan mempertandingan 5 Cabang olahraga yaitu Dayung, Kurash, Selenacar Ombak, Aero Sport dan Menembak yang dipusatkan dibeberapa titik.

Untuk Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah dan Aceh Tenggara hanya menyelenggarakan 1 Cabang olahraga di masing-masih titik yang telah ditentukan oleh panpel PON XXI Aceh – Sumut.

Di Aceh Barat dan Aceh Tengah dua Kabupaten ini akan mempertontonkan masing-masing dua Cabang Olahraga yang dipertandingkan.

“Di Aceh Barat terpusat di Gedung Olahraga dan Seni (GOS) yaitu cabor Bola Tangan dan Soft Ball di Lapangan Teuku Umar, sementara di Aceh Tengah Triathon akan digelar di Danau Laut Tawar dan Berkuda akan dihelat di Blang Bebangka.”kutip dari venue PON XXI Aceh.

Sementara untuk Kabupaten Pidie akan digelar 3 Cabang olahraga yaitu Kempo, Sepatu Roda dan Sepak Bola Putra.

“Untuk Kempo di Komplek PCC, Sepatu Roda di Lapangan Sepatu Roda Pantai Pelangi dan Sepak Bola Putra di Stadion Blang Paseh.” Demikian kutipan dari data Venue PON XXI Aceh.||Alfian Akbar

BANDA ACEH - Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Aceh menargetkan meraih empat medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut pada September mendatang.

“Pertina Aceh menargetkan untuk meraih empat medali emas pada PON XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut. Ini harus diiringi dengan kerja keras,” kata Ketua Umum Pertina Aceh, Muksalmina, Selasa (26/3/2024).

Beberapa waktu lalu, kata Muksalmina, lima atlet tinju Aceh berhasil meraih dua medali perak dan tiga medali perunggu saat mengikuti Kejuaraan Internasional Golden Glove Malaysia, pada 25 Februari hingga 2 Maret 2024. 

Kejuaraan tersebut diikuti enam negara, yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Timor Leste. 

Muksalima mengaku bangga dengan raihan prestasi yang diraih para atlet. Namun, dia mengingatkan untuk tidak berpuas diri dengan capaian tersebut.

Pasalnya, kata dia, Pertina Aceh menargetkan untuk meraih empat medali emas pada PON XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut.

“Apresiasi dari PP Pertina tentunya menjadi penambah semangat bagi kami untuk mencapai target pada PON nantinya,” pungkas Muksalmina.

BANDA ACEH - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pembangunan seluruh venue Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh selesai pada pertengahan Juli 2024.

Hal tersebut disampaikan saat meninjau persiapan pembangunan seluruh venue untuk penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang akan digelar September mendatang.

"Progresnya kalau dibilang sangat progresif juga enggak, tapi kalau dibilang lambat juga enggak, jadi masih standar. Tapi saya meminta supaya dirancang kembali timeline-nya agar target akhir Juli kalau bisa dimajukan ke pertengahan Juli," ujarnya saat peninjauan di Stadion Harapan Bangsa, Rabu (27/3/2024).

Menurut Muhadjir, upaya percepatan penyelesaian venue tersebut dikarenakan akan banyaknya kunjungan dari daerah-daerah yang akan menguji coba, melihat venue, dan mengecek semuanya termasuk persiapan pembukaan yang juga membutuhkan waktu untuk membuat rancangan acara yang sebaik-baiknya.

Lebih lanjut dia menyatakan, antara Aceh dan Medan harus betul-betul seimbang, jangan sampai ada pilih kasih dan jangan sampai ada pemberian prioritas ke daerah tertentu baik itu Aceh maupun Medan.

"Tadi juga sudah saya sampaikan pokoknya harus cermat dan detail termasuk kualitas besinya, dan kualitas material yang lain. Dan untuk selalu harus menjaga bersih fisik maupun bersih batin dalam pembangunan," tandasnya.

Muhadjir juga mengungkapkan, PON ini sengaja desain termasuk jadwal event-nya itu untuk menjadi kado istimewa bagi presiden Joko Widodo yang akan mengakhiri periode kepemimpinannya pada tahun 2024 ini.

BANDA ACEH_ Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadli menyatakan, Pemerintah Aceh mengalokasikan dana sekitar 4,31 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2024 untuk pelaksanaan PON Aceh-Sumut.

"Berdasarkan hasil koreksi Mendagri terdapat beberapa kegiatan yang masih diusulkan oleh Pemerintah Aceh untuk kepentingan pelaksanaan PON Aceh-Sumut," kata Zulfadli, Sabtu (24/2/2024).

Dia menyebutkan, alokasi anggaran untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang ditetapkan oleh Pemerintah Aceh sebesar Rp505 miliar lebih atau 4,31 persen dari total belanja daerah tahun ini.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh bersama DPR Aceh telah menyepakati APBA 2024 sebesar Rp11,7 triliun. Namun anggaran tersebut belum dapat disahkan karena masih dalam tahapan evaluasi dan koreksi oleh Kemendagri.

Zulfadli menyebutkan, alokasi untuk PON yang direncanakan dalam APBA 2024 tersebut di antaranya untuk pembangunan venue petanque sport center di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada Dinas PUPR Aceh Rp8 miliar.

Kemudian, pembangunan venue kempo di Gedung Taekwondo PCC Kabupaten Pidie pada SKPA Dinas PUPR Aceh Rp15 miliar.

Lalu, penyusunan AMDAL venue PON XXI/2024 di kawasan Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh pada SKPA Dinas PUPR Rp1,7 miliar serta untuk kegiatan lainnya.

"Dapat dijelaskan bahwa usulan pengalokasian dana untuk PON itu sama sekali tidak dilakukan pembahasan secara langsung dan detail dengan DPRA, tapi ditetapkan langsung sepihak oleh Pemerintah Aceh," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa usulan perbaikan hasil koreksi Mendagri yang seharusnya dilakukan pembahasan secara bersama dengan DPRA untuk mencari alternatif terbaik untuk keberlangsungan pembangunan Aceh.

"Maka berdasarkan perihal tersebut, jika di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas kebijakan penetapan anggaran APBA 2024, maka ini menjadi catatan yang harus dipertanggungjawabkan Pemerintah Aceh," ujarnya.

Terkait PON, lanjut dia, Banggar DPRA telah memberikan rekomendasi agar Pj Gubernur Aceh mencari sumber dana lain untuk pelaksanaan ajang olahraga terbesar di Indonesia itu agar tidak menggunakan anggaran yang bersumber dari dana otonomi khusus (Otsus) Aceh.