ACEH TENGGARA_Anggota Komisi VI DPR Aceh dari Dapil 8 (Aceh Tenggara- Gayo Lues), Ustadz M Hatta Bulkaini SKd, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 2 Kutacane, Sabtu 25 Januari 2025.
Dalam sidak tersebut, Ustadz Bulkaini memeriksa setiap ruangan kelas satu per satu dan mengecek kehadiran siswa-siswi yang mengikuti proses belajar mengajar.
Ustadz Bulkaini mendapati bahwa hampir setiap kelas banyak siswa yang tidak hadir. Bahkan, ada kelas yang hanya lima siswa yang hadir.
Selain itu, ia juga berkeliling di lingkungan sekolah untuk meninjau kondisi sarana dan prasarana yang terkesan kurang terawat.
Yang lebih mengejutkan, Kepala Sekolah (Kepsek) tidak berada di tempat.
Kunjungan anggota DPR Aceh dari Partai NasDem ini didampingi oleh para guru, yang turut menyampaikan berbagai keluhan terkait kondisi sekolah.
“Kami sangat prihatin, ada ruangan kelas yang seharusnya diisi 20 siswa, namun yang hadir hanya empat orang. Kami akan mengevaluasi penyebab rendahnya partisipasi siswa untuk datang ke sekolah. Selain itu, absennya Kepsek juga menjadi perhatian kami untuk dievaluasi,” ujar Ustadz Bulkaini.
Usai sidak di SMAN 2 Kutacane, Ustadz Bulkaini melanjutkan sidak ke SMAN 1 Kutacane di Kecamatan Babussalam.
Di sekolah ini, antusiasme siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar terbilang tinggi.
Namun, Kepala Sekolah SMAN 1 Kutacane juga tidak berada di tempat.
Selain itu, Ustadz Bulkaini juga berdialog dengan para guru dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berhasil lulus tes seleksi PTN di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Komisi VI DPR Aceh ini juga mempertanyakan persentase kelulusan siswa setiap tahunnya di PTN.
Selanjutnya, sidak dilanjutkan ke SMKN 1 Kutacane dan SMAN 1 Lawe Bulan.
Di kedua sekolah ini, Ustadz Bulkaini kembali berkeliling memeriksa proses belajar mengajar dan absensi siswa.
Ia juga mendapati bahwa beberapa siswa terlihat memegang ponsel saat jam istirahat, bahkan ada yang sedang bermain TikTok di perpustakaan SMAN 1 Lawe Bulan.
Selain itu ditemukan pula pemborosan listrik, dengan lampu-lampu di beberapa ruang yang masih menyala hingga siang hari.
(Sultan Habibi)
