ACEH SELATAN_ Komunitas Wisata Tuan Tapa melakukan giat wisata ke destinasi wisata goa dan pemandian di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan.
Destinasi yang sudah lama ada dan baru dikemas kembali untuk dibuka ke kalayak ramai, ternyata menyimpan aneka keunikan dan goresan alam yang menakjubkan.
Menurut pengakuan Ainul sahabat wisata Tuan Tapa, yang pertama sekali mengunjungi lokasi ini sungguh terkagum-kagum setelah menelusuri ke dalam goa yang sudah mulai dibersihkan dan di tata ini.
Di dalam goa kata Ainul, kita menemukan stalagmit dan stalaktit yang sungguh mengagumkan, dengan kedalaman goa yang belum dapat kita perkirakan. Ada yang menyebutkan, dari cerita orang-orang setempat kedalaman goa Sawang tersebut tembus sampai ke kecamatan Samadua.
“Hari ini kami hadir kesini bersama komunitas wisata Tuantapa coba menelusuri kedalam goa, bersama penjaga dan juru kunci goa Sawang ini,”kata Ainul yang juga merupakan Duta Wisata Aceh Selatan, Minggu, 19 Mei 2024.
Sementara itu, Irwandi Kamaruzaman koordinator komunitas wisata Tuantapa mengatakan, mereka yang mencoba menelusuri kedalaman goa tersebut berjumlah 35 orang. Perjalanan mereka di dalam gua sampai di titik 250 meter.
“Hari ini kami hadir sekitar 35 Peserta, setelah mencoba menelusuri kedalam Goa ini baru sampai menembus sekitar 200 sampai 250 meter kedalam, ” Ujarnya.
Dalam rombongan penelusuran itu turut dihadiri, ketua umum Kotatua sekaligus Kadis Pariwisata Aceh Selatan, Muchsin. Dirinya menyebutkan jika di dalam goa tersebut mereka menemukan banyak stalaktit atau batu tetes embun yang ada di langit- langit dan dinding goa yang sungguh indah.
Ada yang berbentuk tempat pelaminan bahkan ada yang menyerupai belalai gajah lengkap dengan telinganya. Bila kedepan didalam Goa ini sudah dilengkapi dengan fasilitas penerangan mungkin akan menjadi tujuan wisata baru di Aceh Selatan.
Begitupun, di dalam goa ini terdapat beberapa ruangan yang sangat besar, dan beberapa lorong menuju ke ruangan lainnya, yang berbentuk labirin.
“Ini benar-benar jadi tempat kita menikmati keindahan alam yang alami bukan buatan, seperti Goa Satalaktit buatan di Pulau Sentosa Singapor,”jelas Muchsin.
Menurut Muchsin, keindahan stalaktit yang ada di goa Sawang ini, sama dengan keindahan goa buatan di Singapore.
Akan tetapi yang lebih potensial lagi di depan goa, kata Muchsin, kita bisa menikmati alam pemandian, baik kolam maupun aliran sungai yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung.
Selain itu, yang paling penting menurut Muchsin, geliat perekonomian masyarakat sudah mulai tumbuh. Hal itu terlihat dari munculnya cafe- cafe kecil disepanjang jalan Tringmeduro – Panton Luas. Terutama di seputaran objek wisata gua dan pemandian. Oleh sebab itu, Muchsin berharap agar pengelola tetap menjaga kelestarian objek wisata potensial itu sehingga akan mendatangkan wisatawan.
“Tentu kita berharap kepada pengelola untuk tetap menjaga keasrian alam dan kepada pengunjung kita mengimbau agar jangan meninggalkan sampah sampah bawaannya dilokasi wisata ini,” kata Muchsin. (HS)