Home » Politik » Mahasiswa Imbau Masyarakat Tak Lagi Pilih DPR RI Incumben yang Jarang Turun ke Dapil

Mahasiswa Imbau Masyarakat Tak Lagi Pilih DPR RI Incumben yang Jarang Turun ke Dapil

caleg

BANDA ACEH- Mahasiswa menghimbau dan meminta masyarakat Aceh agar tidak memilih Caleg Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Incumben yang jarang turun ke wilayah Dapil. Padahal negara sudah menyediakan fasilitas dan anggaran untuk turun langsung ke masyarakat di daerah pemilihannya.

“Masyarakat harus tahu, dalam setahun itu DPR RI sudah dialokasikan anggaran oleh negara untuk kunjungan ke dapil sebanyak 8 kali sebesar Rp 140 juta rupiah untuk setiap kegiatannya. Belum lagi negara juga mengalokasikan anggaran untuk turun menyerap aspirasi masyarakat sebanyak 5 kali dalam setahun sebesar Rp 450 juta rupiah per kegiatan. Seharusnya dalam setahun ada 13 kali kesempatan bagi anggota DPR RI untuk turun langsung ke masyarakat, tapi faktanya selama ini banyak DPR RI memilih untuk cuma sebatas tenang-tenang di Jakarta, atau kalaupun turun ke Aceh hanya sebatas sampai di ibukota provinsi saja, sungguh memilukan,” beber koordinator Gerakan Mahasiswa Peduli Aceh (GeMPA), Ariyanda Ramadhan, Sabtu 2 Dessember 2023.

Jika dikalkulasikan, lanjut Ariyanda, ada sekitar Rp. 1,12 Milyar untuk kunjungan dapil per tahunnya dan Rp. 2,25 M pertahun yang disediakan negara untuk setiap anggota DPR RI untuk menyerap aspirasi masyarakat (reses). Jadi, jika dijumlahkan ada Rp. 3,37 M yang sudah disediakan negara tiap tahunnya namun asap kali tak digunakan untuk benar-benar turun ke dapil.

“Rakyat Aceh bisa melihat sendiri siapa DPR RI yang telah dipercaya 5(lima) tahun lalu sering berkunjung ke rakyat dan siapa pula yang hanya datang akhir-akhir ini menjelang pemilu saja, tentunya rakyat harus lebih jeli melihatnya pada Pemilu 2024 mendatang,” jelasnya.

Ariyanda menambahkan, dari mulai fasilitas anggaran turun ke dapil yang besar hingga gaji pokok Rp 16 juta dan uang tunjangan Rp 59 juta setiap bulannya tentunya sangat tidak wajar jika DPR RI sombong dengan rakyatnya, apalagi jika turun ke dapil pada saat menjelang pemilu saja tapi di masa menjabat batang hidungnya tak nampak di daerah pemilihannya.

Lanjut Ariyanda, jika turun langsung ke masyarakat di dapil saja lalu bagaimana bisa aspirasi masyarakat diserap dan diperjuangkan.

“Jika rakyat terus terjebak dengan pola caleg yang sama yang hadir hanya menjelang pemilu saja, makanya tentunya persoalan rakyat tak bakal diperjuangkan maksimal. Ironisnya lagi jika ada anggota dewan yang pura-pura lupa dengan gaji dan tunjangannya karena takut diketahui rakyat atau memang karena sumber dari gaji dan tunjangan itu terlalu kecil dibanding sumber lainnya yang mereka terima,” ujarnya.

Agar tak jatuh ke lubang yang sama, masyarakat diajak lebih cermat dalam memilih wakil rakyat yang diutus ke DPR RI nantinya.

“Untuk pemilu 2024 kali ini kita berharap Rakyat harus lebih cerdas, buka mata hati pilih caleg baru. Jangan lagi pilih caleg lama yang hanya butuh rakyat waktu menjelang pemilu saja. Sudah saatnya kita semua memilih orang yang tak lupa kacang akan kulitnya, jika tidak maka rakyat akan terus terjebak dilarang yang sama, dan harapan untuk diperjuangkan tak lebih dari cerita semu belaka. Toh, turun ke rakyat saja malas padahal sudah disediakan anggaran oleh negara, apalagi untuk memperjuangkan persoalan rakyat. Hal ini semakin memperkuat apa yang dipertontonkan selama ini tak lebih dari pencitraan belaka,” pungkasnya.(Ril)

Tags

Menarik Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Terkini

Kebakaran di Aceh Tenggara, 11 Kepala Keluarga Terpaksa Mengungsi

ACEH TENGGARA_ Musibah kebakaran kembali terjadi di Desa Lawe Pekhidinen, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kabupaten Aceh Tenggara, hanguskan beberapa rumah warga, Selasa 4 Februari 2025 pukul 22:25 WIB. Api berhasil dipadamkan pada pukul 00:50 wib. Seorang warga setempat sedang melintas di daerah itu yang pertama melihat api telah berkobar di atas bangunan rumah, dan berteriak meminta…

Seorang Pria di Aceh Tenggara Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Sawit

ACEH TENGGARA_Seorang pria yang bernama Sangkot Reno Nainggolan (19) warga Desa Sigai Indah, Kecamatan Babul Rahmah, Kabupaten Aceh Tenggara, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tim Inafis Polres Aceh Tenggara bersama Personel Polsek Babul Rahmah, dibantu oleh warga Desa Sigai Indah, telah mengevakuasi jenazah seorang laki-laki yang ditemukan di kebun sawit milik saudara Singgah Simanjuntak warga…

Pemkab Aceh Jaya dorong BUMG aktif kelola Dana Desa untuk Ketahan Pangan

ACEH JAYA – Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Tim Pembina Pemerintah Gampong (TPPG) mengadakan Asistensi dan Sosialisasi Panduan Penggunaan Dana Gampong untuk Ketahanan Pangan.  Acara tersebut yang berlangsung di Aula Kantor Camat Krueng Sabee, Rabu 5 Februari 2025, dipimpin oleh Plt.Asisten Pemerintah, Keist. Aceh bersama kepala DPMPKB, kepala SKPK…

SMAN 1 Tapaktuan Gelar Feast III, Ini Tujuannya

ACEH SELATAN _  Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tapaktuan menggelar SMANSA FEAST III bertempat di sekolah tersebut, Kemarin, Selasa 4 Februari 2025. Acara tersebut dihadiri para undangan dari seluruh siswa siswi mulai dari tingkat TK, SD tingkar SMP maupun tingkat SLTA. Jumlah peserta yang mengikuti SMANSA FEAST III itu mencapai 534 peserta. Kepala SMA…

Rumpun Budaya Seni Sumatera Minta Gubernur Aceh Terpilih Perhatian Khusus Pelestarian Budaya dan Sejarah Aceh

Banda Aceh – l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul Abrar IH meminta pasangan gubernur terpilih Provinsi Aceh Muallem Dek Fath dalam pemerintahannya lima tahun ke depan menaruh perhatian khusus dan berbuat banyak dalam bidang pelestarian budaya dan sejarah Aceh. Harapan Dr. Khairul Abrar yang juga Ketua salah satu organ…