JAKARTA_ Seorang pemimpin sekte agama kontroversial di Korea Selatan dijatuhi hukuman 23 tahun penjara pada Jumat (22/12/2023) karena kasus kejahatan seksual.
Pengadilan Distrik Daejeon menjatuhkan vonis tersebut kepada Jeong Myeong-seok, yang berusia 78 tahun, setelah menyatakan dia bersalah atas kekerasan seksual terhadap tiga pengikut perempuannya selama 2018-2021.
Jeong sendiri adalah pemimpin Misi Injil Kristen di Korea Selatan, yang juga dikenal sebagai Jesus Morning Star (JMS).Dilansir Yonhap, Jeong didakwa atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap dua pengikut perempuan berkewarganegaraan asing sebanyak 23 kali antara Februari 2018 hingga September 2021, serta melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pengikut perempuan asal Korea Selatan.
Ia juga didakwa membuat pernyataan palsu dengan menyangkal tuduhan yang dilontarkan oleh kedua korban warga negara asing tersebut.
Dalam sidang sebelumnya, jaksa menuntut Jeong dengan hukuman penjara 30 tahun.
Pengadilan mengatakan, kejahatan yang dilakukan Jeong termasuk pemerkosaan semu, yang berarti melakukan hubungan seksual terlarang dengan seseorang yang tidak sadarkan diri atau tidak mampu menolak.
Sementara itu, puluhan pendukung Jeong berkumpul di dekat pengadilan. Mereka meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat plakat yang menyatakan bahwa Jeong tidak bersalah, dilansir Associated Press.
Laporan berita menyebut Jeong mengklaim dirinya sebagai renkarnasi Yesus Kristus atau Mesias. Namun, pengadilan menyatakan bahwa Jeong dan pengacaranya membantah hal itu.
Pada 2018, Jeong dibebaskan setelah menjalani hukuman 10 tahun penjara karena kasus memerkosa sejumlah pengikut perempuan dan menggelapkan dana JMS.
Adapun kisahnya telah dimuat dalam serial Netflix populer “In the Name of God: A Holy Betrayal” awal tahun ini. [Idn]