ACEH SELATAN – Hampir saban tahun, masyarakat Trumon Aceh Selatan menghadapi banjir kiriman akibat meluapnya sungai Lai Soraya Aceh Tenggara. Kondisi tak menyenangkan ini, di alami masyarakat di beberapa desa sudah puluhan tahun lamanya.Tak heran, jika masyarakat sudah jenuh dan bosan dengan janji manis pemerintah yang akan mengatasi banjir kiriman di wilayah paling ujung Kabupaten Aceh Selatan tersebut.
Informasi yang diperoleh Presentatif Kamis 17 Oktober 2024, banjir yang terjadi beberapa hari lalu di Trumon termasuk salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir ini. Pasalnya, ketinggian air yang menenggelamkan beberapa Desa seperti Cot Bayu, Lhok Raya dan Padang Harapan menjadi bukti bahwa persoalan banjir belum selesai di Kabupaten Aceh Selatan.
Disisi lain, rendahnya badan jalan di Desa Ladang Rimba sepanjang lebih kurang 200 meter yang menyebabkan terjadinya genangan air menjadi penyebab terhambat nya arus lalulintas dari Tapaktuan menuju Medan atau sebaliknya. Kondisi ini lah yang menyebabkan kendaraan roda empat harus antri sampai 2 hingga 3 menunggu surut nya genangan air tersebut. Sudah tepat, Pj. Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma mengusulkan plyover atau jembatan layang untuk mengatasi genangan air yang terjadi akibat banjir.
Lalu, bagaimana dengan banjir kiriman sungai Lai Soraya yang setiap tahun menimpa masyarakat yang tinggal di Desa Cot Bayu, Lhok Raya dan Padang Harapan. Meski desakan dari berbagai pihak kepada pemerintah untuk mencari solusi terkait penanganan banjir tersebut belum juga nampak.
Padahal, wakil rakyat mulai dari anggota DPRK hingga DPRA telah menyuarakan agar pemerintah Aceh dan Pusat segera mencari solusi penanganan banjir kiriman akibat meluapnya sungai Lai Soraya tersebut. Faktanya, hingga saat ini belum ada langkah konkrit dari Pemerintah daerah untuk menangani banjir di Kabupaten Aceh Selatan.
Dari berbagai informasi dan sumber yang diperoleh Presentatif, salah satu solusi penanganan banjir kiriman sungai Lai Soraya yang selama ini melanda masyarakat Trumon Raya adalah dengan cara membuat saluran baru yang berukuran 3 hingga 4 meter untuk menampung luapan air sungai atau istilah lain disebut dengan Kanal.
Untuk membangun Kanal ini tidak mampu jika menggunakan APBK Aceh Selatan. Sebab, APBK Aceh Selatan sebagian besar habis digunakan untuk biaya operasional dan gaji PNS. Solusinya, perlu lobi dan pendekatan anggaran APBA atau APBN untuk membangun Kanal dan jembatan layang tersebut. Kita berharap, Bupati Aceh Selatan 2024-2029 yang terpilih nanti mampu untuk membangun Kanal guna mangatasi banjir kiriman sungai Lai Soraya di Trumon Kabupaten Aceh Selatan.(HS)