Home » Internasional » Eks Jenderal Israel Sebut Ramadan ‘Hari Libur Mematikan’

Eks Jenderal Israel Sebut Ramadan ‘Hari Libur Mematikan’

isreal-serang-rafah_169

JAKARTA_ Mantan jenderal militer Israel dan anggota parlemen Knesset, Uzi Dayan, menyebut bulan suci Ramadan sebagai ‘hari libur yang mematikan’.

Dalam sebuah wawancara televisi, Dayan mengaku muak dengan Ramadan, bulan suci yang dinanti-nanti umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Menurut Dayan, di bulan Ramadan, ada begitu banyak keputusan yang dibuat dengan kepala dingin. Dia pun menilai perlu ada pengerahan pasukan alih-alih sikap lunak.

Inilah yang kita alami, liburan yang mematikan, lebih dari segalanya, dan oleh karena itu solusi pada tahap ini adalah pengerahan banyak pasukan, kekuatan, dan sedikit pertimbangan,” kata Dayan, seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO), Selasa (12/3).

Lebih dari itu, Dayan juga ingin mencegah Muslim beribadah di Masjid Al Aqsa selama Ramadan. Dia berujar tak akan mengizinkan warga Palestina dari Yudea, Samaria, serta Lembah Yordan untuk memasuki Bukit Bait Suci (Temple Mount), sebutan Israel untuk Masjid Al Aqsa.

Sebaliknya, dia hanya akan mengizinkan Muslim Israel untuk memasuki situs suci ketiga Islam tersebut.

“Saya akan mengizinkan masuknya warga Muslim Israel secara wajar atau bahkan dalam jumlah besar, dengan syarat tidak ada permasalahan terhadap mereka secara pribadi, secara khusus, maupun secara kelompok,” ujar Dayan seperti dikutip MEMO.

Ia kemudian melanjutkan, “dan terutama di hari pertama [Ramadan], saya akan merespons dengan cara yang sangat kasar dari segala sisi apabila mereka tidak bisa menjaga ketenangan.”

Pernyataan semacam ini juga pernah dilontarkan oleh seorang menteri Israel, yakni Menteri Warisan Budaya, Amichai Eliyahu.

Awal Maret kemarin, Eliyahu menyerukan agar bulan suci Ramadan dihapuskan. Eliyahu hendak melakukan itu karena cemas akan potensi pecahnya ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem

“Apa yang disebut bulan Ramadan harus dihapus dan ketakutan kami atas bulan ini juga harus dihapus,” kata Eliyahu kepada Army Radio, seperti dikutip Anadolu Agency. (CNN) 

Menarik Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Terkini

Rumpun Budaya Seni Sumatera Minta Gubernur Aceh Terpilih Perhatian Khusus Pelestarian Budaya dan Sejarah Aceh

Banda Aceh – l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul Abrar IH meminta pasangan gubernur terpilih Provinsi Aceh Muallem Dek Fath dalam pemerintahannya lima tahun ke depan menaruh perhatian khusus dan berbuat banyak dalam bidang pelestarian budaya dan sejarah Aceh. Harapan Dr. Khairul Abrar yang juga Ketua salah satu organ…

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd melarang siswa membawa handphone ke sekolah. Menurutnya, hal ini untuk bertujuan meningkatkan kedisiplinan siswa-siswi dan mematuhi aturan tata tertib sekolah. “Kami sudah melakukan pemanggilan kepada seluruh orang tua siswa-siswi yang bersekolah di SMA 1 Badar untuk datang ke sekolah. Kami…

Dana BLT Dimanipulasi, Warga Gampong Punti Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara ilegal mengguncang masyarakat Gampong Punti, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Seorang warga bernama Munir (36) telah melaporkan kejadian ini ke SPKT Polres Lhokseumawe pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WIB dengan Nomor reg/45/II/2025/Aceh/Res Lsmw. Saat ini, pihak…

Bupati Terpilih Aceh Tenggara Tegaskan Kepada Kepala Desa Tidak Ada Lagi Tersandung Kasus Tipikor

Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski belum dilantik, namun sudah menyampaikan komitmennya kepada seluruh kepala desa. “Tidak sedikit kepala desa di Aceh Tenggara yang tersandung kasus tindak pidana korupsi, bahkan sudah ada sebagian ditahan di lapas kelas II B Kutacane,”ungkapnya, Senin 3 Februari 2024. Menurutnya, ada…

Selama Januari 2025 Sebanyak 364 Orang Sudah Memiliki SIM di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kabupaten Aceh Tenggara. Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono melalui Kasat Lantas Iptu Irwansyah Putra Pelis mengatakan, selama Januari 2025 sebanyak 364 orang sudah memiliki SIM.  Irwansyah mengatakan, untuk pemohon pembuatan SIM A sebanyak 113 orang, SIM B 17…