Home » Internasional » Umat Kristiani Palestina Natalan di Tengah Agresi Israel

Umat Kristiani Palestina Natalan di Tengah Agresi Israel

korban-tewas-perang-hamas-tembus-20000-orang-6_169

JAKARTA_ Momen 25 Desember selalu dipenuhi dengan kegembiraan Natal. Kegembiraan ini hadir sebagai salah satu perayaan kelahiran Yesus di antara umat manusia berabad-abad lalu.

Tapi, kegembiraan Natal yang ceria, penuh lampu berwarna-warni, hiasan pohon dan kue-kue Natal di tahun ini tak nampak di antara 50 ribu umat Kristen Palestina.

Kegembiraan Natal mereka di 2023 ini hilang, terutama setelah Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius dibom Israel pada Oktober lalu.

Kejadian itu tidak hanya merusak gereja tertua di Gaza, tapi juga telah menewaskan 18 orang, termasuk anak-anak

Padahal, tahun demi tahun umat Kristen di Gaza biasanya merayakan Natal dengan penuh suka cita dan berbagai ritual yang menyenangkan. Tapi, semua ritual tersebut tahun ini akan digantikan dengan upacara sederhana, berkabung dan berdoa, menyoroti realitas yang terjadi di wilayah tersebut.

Padahal, tahun demi tahun umat Kristen di Gaza biasanya merayakan Natal dengan penuh suka cita dan berbagai ritual yang menyenangkan. Tapi, semua ritual tersebut tahun ini akan digantikan dengan upacara sederhana, berkabung dan berdoa, menyoroti realitas yang terjadi di wilayah tersebut.

Perayaan yang ‘tidak dirayakan’ di Palestina

Natal dari tahun ke tahun di Palestina adalah perayaan besar yang dirayakan semua orang. Bahkan Natal telah menjadi hari libur nasional bagi seluruh warga Palestina, bukan hanya milik umat Kristen, tapi semua agama di negara itu.

Otoritas Palestina bahkan menganggapnya sebagai libur nasional. Saat Natal, kantor-kantor pemerintahan biasanya tutup untuk menghargai perayaan umat Kristen.

Bahkan, beberapa Muslim di Palestina juga akan mengunjungi Betlehem. Mereka menghadiri parade dan berfoto dengan pohon Natal.

“Bagaimana juga Yesus berasal dari Betlehem. Dan ini sangat berarti bagi kami warga Palestina,” kata Pastor di Palestina, Reverend munther Isaac.

Berbagai tradisi unik dan menggembirakan itu kini harus berubah. Perayaan Natal tak lagi penuh suka cita, justru penuh kemuraman dan duka cita di Palestina.

Salah satu ritual Natal yang sangat penting di Palestina adalah prosesi bapak bangsa dari Yerusalem. Mengutip Al-Jazeera proses ini berlangsung di 24 Desember bagi umat Katolik dan 6 Januari bagi para patriark Ortodoks.

Dalam prosesi ini, Sang Patriark akan diterima dari Yerusalem di Betlehem. Kemudian mereka akan berjalan melalui jalanan kota tua di Betlehem hingga mencapai Gereja Kelahiran, tempat diadakan doa bersama.

Di masa tidak berlangsung perang pun, pihak berwenang Israel dan polisi Palestina akan mengawal kegiatan ini, tergantung wilayah mana yang dilalui dalam proses tersebut. Tentu saja, bagi masyarakat khususnya umat Kristen, kedatangan prosesi ini merupakan perayaan yang patut dirayakan.

Mereka juga disambut oleh beberapa kelompok pramuka dan band musik di seluruh Palestina. Orang-orang akan meninggalkan rumah untuk berjalan-jalan di kota, menyaksikan semangat Natal yang membahagiakan.

Sayang, di tengah kecamuk perang prosesi ini memang tetap berjalan. Namun, perayaan sepi dan tampak muram. Malah tak ada band musik dan kelompok pramuka yang biasanya menciptakan hangat Natal.

Misa tengah malam dan Manger Square tanpa pohon Natal

Ketika proses tersebut sampai di gereja, doa akan berlanjut tepat pukul 17.00 waktu setempat. Kegiatannya juga akan berlangsung hingga tengah malam yang disiarkan untuk disaksikan banyak orang.

Bahkan Manger Square yang berada di Betlehem juga akan dihiasi pohon Natal besar dengan berbagai pertunjukan lain yang menambah keceriaan. Tentu saja, tahun ini tak ada pohon Natal besar bahkan kecil pun tak ada di Manger Square.

“Masyarakat sipil dan beberapa seniman sedang mengerjakan sebuah tempat tidur bayi baru yang terbuat dari puing-puing sebagai tanda atas apa yang terjadi di Gaza,” kata Rahib gereja di Palestina. [Cnn]

Menarik Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Terkini

Rumpun Budaya Seni Sumatera Minta Gubernur Aceh Terpilih Perhatian Khusus Pelestarian Budaya dan Sejarah Aceh

Banda Aceh – l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul Abrar IH meminta pasangan gubernur terpilih Provinsi Aceh Muallem Dek Fath dalam pemerintahannya lima tahun ke depan menaruh perhatian khusus dan berbuat banyak dalam bidang pelestarian budaya dan sejarah Aceh. Harapan Dr. Khairul Abrar yang juga Ketua salah satu organ…

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd melarang siswa membawa handphone ke sekolah. Menurutnya, hal ini untuk bertujuan meningkatkan kedisiplinan siswa-siswi dan mematuhi aturan tata tertib sekolah. “Kami sudah melakukan pemanggilan kepada seluruh orang tua siswa-siswi yang bersekolah di SMA 1 Badar untuk datang ke sekolah. Kami…

Dana BLT Dimanipulasi, Warga Gampong Punti Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara ilegal mengguncang masyarakat Gampong Punti, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Seorang warga bernama Munir (36) telah melaporkan kejadian ini ke SPKT Polres Lhokseumawe pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WIB dengan Nomor reg/45/II/2025/Aceh/Res Lsmw. Saat ini, pihak…

Bupati Terpilih Aceh Tenggara Tegaskan Kepada Kepala Desa Tidak Ada Lagi Tersandung Kasus Tipikor

Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski belum dilantik, namun sudah menyampaikan komitmennya kepada seluruh kepala desa. “Tidak sedikit kepala desa di Aceh Tenggara yang tersandung kasus tindak pidana korupsi, bahkan sudah ada sebagian ditahan di lapas kelas II B Kutacane,”ungkapnya, Senin 3 Februari 2024. Menurutnya, ada…

Selama Januari 2025 Sebanyak 364 Orang Sudah Memiliki SIM di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kabupaten Aceh Tenggara. Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono melalui Kasat Lantas Iptu Irwansyah Putra Pelis mengatakan, selama Januari 2025 sebanyak 364 orang sudah memiliki SIM.  Irwansyah mengatakan, untuk pemohon pembuatan SIM A sebanyak 113 orang, SIM B 17…