Home » Internasional » Ternyata Negara-negara Arab Bantu Israel Patahkan Serangan Iran

Ternyata Negara-negara Arab Bantu Israel Patahkan Serangan Iran 

timur-tengah-panas-iran-serang-israel_169

JAKARTA_ Tensi geopolitik di Timur Tengah kian panas setelah Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel pada akhir pekan lalu sebagai aksi balasan atas dugaan serangan Tel Aviv ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.

Namun, serangan Iran tersebut tak efektif dan sebagian besar drone dan rudalnya dapat dicegat dan dihancurkan sebelum mencapai tujuan.

Hal tersebut ternyata tidak lepas dari peran sejumlah negara Arab yang ‘membantu’ Israel dalam penyediaan informasi intelijen maupun mencegat langsung serangan tersebut.

Dalam laporan Wall Street Journal (WSJ), ada 7 negara Teluk yang membagikan informasi ke Amerika Serikat (AS) terkait serangan ini, termasuk di antaranya adalah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab UEA.

“Beberapa negara Teluk memberikan informasi penting yang merupakan kunci keberhasilan langkah-langkah pertahanan udara yang hampir seluruhnya menggagalkan serangan besar-besaran tersebut,” kata pejabat Saudi, AS, dan Mesir, kepada WSJ.

“Kerja sama ini dipelopori oleh AS, yang selama bertahun-tahun berupaya membentuk kemitraan militer informal untuk melawan ancaman dari Iran,” tulis laporan itu.

Laporan itu juga untuk pertama kalinya mengungkapkan ruang lingkup kegiatan bersama yang mencakup negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Peran penuh yang dimainkan oleh Arab Saudi dan pemerintahan penting Arab lainnya masih dirahasiakan,” tulis laporan tersebut.

“Setelah serangan tanggal 1 April dan ancaman balasan dari Iran, para pejabat AS mulai mendesak pemerintah negara-negara Arab untuk memberikan informasi intelijen mengenai rencana balas dendam Iran dan meminta bantuan untuk mencegah serangan tersebut,” timpal para pejabat Saudi dan Mesir kepada WSJ.

Awalnya, beberapa negara Arab ragu-ragu karena khawatir bahwa dengan membantu Israel mereka akan terlibat konflik langsung dengan Iran atau menghadapi pembalasan. Selain itu, beberapa pihak merasa khawatir karena dianggap membantu Israel di tengah perang melawan Hamas di Jalur Gaza. 

Namun, pada akhirnya, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab setuju untuk menyampaikan informasi secara pribadi, sementara Yordania setuju untuk membiarkan AS dan pesawat tempur negara lain menggunakan wilayah udaranya. Yordania juga mengatakan akan menggunakan jetnya sendiri untuk mencegat rudal dan drone.”

Laporan tersebut menambahkan bahwa dua hari sebelum serangan, para pejabat Iran memberi tahu Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya tentang profil respons yang mereka rencanakan terhadap Israel. Ini untuk memberikan waktu agar negara-negara tersebut dapat mengamankan wilayah udara mereka sendiri.

“Tantangannya adalah untuk menyatukan semua negara tersebut dengan Israel meskipun negara tersebut terisolasi secara regional. Itu adalah masalah diplomatik.”

Sikap Yordania

Raja Yordania Abdullah II mengatakan bahwa negaranya tidak boleh menjadi ‘teater perang regional’ setelah Yordania mencegat beberapa rudal dan drone ketika Iran menyerang Israel pada akhir pekan.

Abdullah memperkuat komitmen negaranya untuk menjunjung tinggi keamanan dan kedaulatan di atas segala pertimbangan lainnya. Dilansir Arab News, dia menekankan tujuan Yordania adalah untuk menjaga kedaulatannya sendiri daripada membela Israel.

Akhir pekan lalu, Yordania termasuk di antara sekelompok negara yang membantu Israel menembak jatuh rudal, roket, dan pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh Iran dan sekutunya di Israel.

Sebelumnya pada Selasa (16/4/2024), Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan komunitas internasional harus menghentikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari “mencuri” perhatian dari Gaza dengan meningkatkan konfrontasinya dengan Iran.

Dalam sambutannya pada konferensi pers dengan timpalannya dari Jerman di Berlin, Safadi mengatakan Iran telah menanggapi serangan terhadap konsulatnya dan telah mengumumkan bahwa mereka “tidak ingin meningkatkan ketegangan lebih jauh.”

“Kami menentang eskalasi. Netanyahu ingin mengalihkan perhatian dari Gaza dan fokus pada konfrontasinya dengan Iran,” tambah Safadi.(CNBC) 

 

Menarik Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Terkini

Rumpun Budaya Seni Sumatera Minta Gubernur Aceh Terpilih Perhatian Khusus Pelestarian Budaya dan Sejarah Aceh

Banda Aceh – l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul Abrar IH meminta pasangan gubernur terpilih Provinsi Aceh Muallem Dek Fath dalam pemerintahannya lima tahun ke depan menaruh perhatian khusus dan berbuat banyak dalam bidang pelestarian budaya dan sejarah Aceh. Harapan Dr. Khairul Abrar yang juga Ketua salah satu organ…

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd melarang siswa membawa handphone ke sekolah. Menurutnya, hal ini untuk bertujuan meningkatkan kedisiplinan siswa-siswi dan mematuhi aturan tata tertib sekolah. “Kami sudah melakukan pemanggilan kepada seluruh orang tua siswa-siswi yang bersekolah di SMA 1 Badar untuk datang ke sekolah. Kami…

Dana BLT Dimanipulasi, Warga Gampong Punti Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara ilegal mengguncang masyarakat Gampong Punti, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara. Seorang warga bernama Munir (36) telah melaporkan kejadian ini ke SPKT Polres Lhokseumawe pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WIB dengan Nomor reg/45/II/2025/Aceh/Res Lsmw. Saat ini, pihak…

Bupati Terpilih Aceh Tenggara Tegaskan Kepada Kepala Desa Tidak Ada Lagi Tersandung Kasus Tipikor

Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski belum dilantik, namun sudah menyampaikan komitmennya kepada seluruh kepala desa. “Tidak sedikit kepala desa di Aceh Tenggara yang tersandung kasus tindak pidana korupsi, bahkan sudah ada sebagian ditahan di lapas kelas II B Kutacane,”ungkapnya, Senin 3 Februari 2024. Menurutnya, ada…

Selama Januari 2025 Sebanyak 364 Orang Sudah Memiliki SIM di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kabupaten Aceh Tenggara. Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono melalui Kasat Lantas Iptu Irwansyah Putra Pelis mengatakan, selama Januari 2025 sebanyak 364 orang sudah memiliki SIM.  Irwansyah mengatakan, untuk pemohon pembuatan SIM A sebanyak 113 orang, SIM B 17…