Categories: Aceh

Teror Gajah Liar Kian Meresahkan Warga Pante Cermen Aceh Barat

ACEH BARAT_ Masyarakat Desa Canggai Kecamatan Pante Cermen, Aceh Barat mengaku mulai hilang kesabaran terkait gajah liar yang terus merusak kebun sawit mereka dan bahkan gajah tersebut juga masuk ke pemukiman warga setempat. 

Ibnu Abas pemilik kebun sawit di Desa Canggai mengaku dirinya sudah mengalami kerugian sangat besar akibat kebun sawitnya dirusak olah gajah liar tersebut.

“Gajah liar itu ada tiga ekor dua besar-besar dan satu lagi masih kecil, semenjak gajah liar mengobrak-abrik kebun sawit, kami banyak mengalami kerugian hingga 70% dari sebelumnya,”ujar Ibnu Abas, Kamis, 25 Juli 2024.

Kebun sawit Ibnu Abas, seluas 5 Hektare yang di ganggu oleh gajah liar untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, kini malah terhambat ekonominya gegara gajah liar.

“Anak saya masih dalam pendidikan semuanya, kebutuhan mereka tergantung pada pendapatan saya dari hasil kebun sawit kami, jika seandainya gajah tersebut terus menganggu tanaman sawit kami itu akan berdampak pada ekonomi keluarga kami, setidaknya Pemerintah bisa mengambil sikap terkait konflik gajah ini,”keluh Ibnu Hajar.

Kata Ibnu Abas, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tidak pernah serius menangani konflik gajah yang terjadi saat ini, begitu juga dengan pemerintah Aceh Barat, tidak ada tindakan yang serius dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Padahal pihak terkait bisa membawa gajah ini untuk dilindungi maupun di jinakkan, agar tidak berada lagi di kebun kami di Pante Cermen, di provinsi lain kok bisa masak di Aceh tidak bisa mengatasi permasalahan ini, malah kita Aceh penuh dengan kekayaan alam,”tegas Ibnu Abas.

Ibnu Abas mengaku sangat resah dengan keberadaan gajah tersebut, malah terkadang gajah tersebut menampakkan diri di jalan lalulintas warga pada malam hari yang membuat warga sangat takut.

“Sudah beberapa kali terjadi warga berhadapan langsung pada saat melintas di jalan, sehingga warga kami disini sangat takut dan resah dengan keberadaan gajah yang selalu mengganggu kenyamanan masyarakat,”sebut Ibnu Abas.

Ibnu Abas berharap persoalan ini dapat di selesaikan dengan segera, karena warga sangat resah, bahkan beberapa waktu lalu rumah dan pondok milik warga ikut dirobohkan oleh gajah tersebut.

“Jangan salahkan kami, jika kami mengambil tindakan sendiri nanti, karena sangat meresahkan warga dalam mencari nafkah,”tutup Ibnu Abas.||Alfianpasee 

Redaksi

Recent Posts

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…

2 jam ago

Dana BLT Dimanipulasi, Warga Gampong Punti Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara…

2 jam ago

Bupati Terpilih Aceh Tenggara Tegaskan Kepada Kepala Desa Tidak Ada Lagi Tersandung Kasus Tipikor

Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…

1 hari ago

Selama Januari 2025 Sebanyak 364 Orang Sudah Memiliki SIM di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…

1 hari ago

Lsm Perkara, Surati Dinas Kominfo Pemintaan Data JKN Empat Puskesmas di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara  (DPC Lsm Perkara)…

1 hari ago

Forjias Minta DPRK Aceh Selatan Segera Panggil Perusahaan Terkait Polemik Tambang

ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…

3 hari ago