Terkait Pelecehan Remaja Di Aceh Selatan, Ini Kata Tokoh Agama

ACEH SELATAN_ Aceh Selatan dihebohkan dengan kejadian tak senonoh yang dilakukan oleh 3 remaja terhadap salah satu siswi di Kabupaten tersebut. Parahnya lagi, kejadian tersebut terjadi pada hari raya Idul Fitri dimana umat Islam baru saja melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Padahal, Aceh Selatan termasuk salah satu daerah di Aceh yang fokus dalam penegakan dan pelaksanaan syariat Islam. Akibatnya, tanah kelahiran Teuku Cut Ali tercoreng gara-gara perbuatan bejat para remaja tersebut.

Salah satu tokoh Agama Aceh Selatan, Ustadz Khaifal Musdin, mengecam keras pelaku pelecehan tersebut dan meminta kepada pihak aparatur penegak hukum untuk memproses dan menindak pelaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Menurutnya, perbuatan tersebut sudah mencoreng nama Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh yang bergelar Serambi Mekkah.

“Kita minta agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya,” kata Khaifal, Selasa 23 April 2024.

Lebih lanjut, Khaifal berharap agar para orang tua selalu mengawasi dan menjaga anaknya, terutama dalam pergaulan. Begitupun, kepada pemerintah mulai dari tingkat gampong hingga kabupaten agar dapat mencegah terjadinya perbuatan asusila dan pelecehan seksual seperti yang terjadi beberapa waktu.

“Kita minta kepada pemerintah gampong dan kabupaten agar dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dan pembentukan karakter kepribadian anak agar berakhlakul karimah,” lanjut Khaifal.

Sebelumnya diberitakan, salah satu siswi di Kabupaten Aceh Selatan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh temannya sendiri. Kejadian tak elok itu, terjadi pada hari Jum’at, 12 April 2024, dimana saat itu, Bunga (bukan nama sebenarnya) mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh 3 orang remaja, dimana salah satunya merupakan teman korban.

Kejadian ini bermula saat Bunga diajak jalan oleh temannya yang kemudian berujung kepada pelecehan seksual yang dilakukan oleh ketiga remaja tersebut. (HS)