JAKARTA - Di dunia kerja yang penuh dengan tekanan dan tantangan, kesabaran menjadi hal yang sangat berharga. Melatih kesabaran bukan hanya membantu pekerja menghadapi situasi sulit, tetapi juga meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Bagaimana caranya?

Menurut Ketua Umum Sumber Daya Manusia Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza, kesabaran pada dasarnya adalah kemampuan yang sebenarnya bisa dilatih. Kesabaran diperlukan di tempat kerja agar pegawai bisa tetap produktif di tengah gempuran tekanan.

"Sabar itu keterampilan. Itu skill. Harus dipelajari dan dipahami, kalau tidak bisa sabar, pekerjaan tidak akan deliver. Ini berlaku di pekerja apapun, di jabatan apapun," ucapnya seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (2/12/2023).

Agar pekerja terlatih untuk sabar, Ivan mengatakan bahwa pekerja harus mempunyai dua hal penting. Pertama, haus akan pengetahuan. Jika pekerja melihat tanggung jawab atau pekerjaan yang diberikan sebagai peluang untuk mencari ilmu baru, maka akan lebih mudah bagi pekerja untuk fokus dan tetap tenang.

Kedua, adalah memahami bahwa pekerjaan berkaitan dengan aspek sosial. Ia melihat sering kali di dunia pekerjaan konflik terjadi bukan karena beban kerja, tapi karena kegagalan interaksi antara bawahan, atasan, maupun sesama rekan kerja.

Oleh sebab itu, Ivan melihat kemampuan bersosialisasi atau interpersonal skill juga harus dikuasai. Kemampuan beradaptasi secara sosial adalah faktor penunjang yang bisa membuat pekerja betah di lingkungan kerja atau perusahaan.

"Itu musti kita develop dan latih. Tidak ada yang ujug-ujug langsung bisa menghadapi semuanya. Karakter Introvert dan ekstrovert juga tidak ada hubungannya soal itu. Ini murni skill alias sebuah keterampilan yang bisa dipelajari,"pungkasnya.