ACEH UTARA_ Pengurus Daerah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Kabupaten Aceh Utara melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) ke-6 di Kota Panton Labu, Aceh Utara, Sabtu, 8 Juni 2024.
Kegiatan MUSDA VI para alumni PII se-kabupaten Aceh Utara dirangkai dengan silaturahmi tersebut bertujuan untuk memilih pengurus baru periode 2024-2028.
Ketua panitia pelaksana MUSDA, Tgk Safrizal, kepada media ini mengatakan bahwa kepengurusan KB PII Aceh Utara periode sebelumnya telah berakhir sehingga dilakukan pemilihan pengurus baru.
“Selain dalam rangka silaturahmi alumni, MUSDA juga dimaksudkan untuk memilih pengurus baru dengan memilih formatur,” ujar Safrizal, Ketua Umum PD PII Aceh Utara periode 2015-2017.
Dalam MUSDA organisasi kader yang didirikan oleh Joesdi Ghozali dkk pada tanggal 4 Mei 1947 di Yogyakarta ini, Mawardi S.Pd M.Pd dipilih kembali oleh peserta sebagai Ketua Umum KB PII Aceh Utara masa bakti 2024-2028.
Mawardi, dalam sambutannya usai terpilih menyampaikan ucapan terima kasih atas amanat yang diberikan kepadanya untuk memimpin alumni organisasi massa Pelajar Islam tertua di Indonesia yang bergerak di bidang kepelajaran dan pengkaderan itu.
“Terima kasih atas kepercayaannya, tentu sebagai kader yang ditempa dalam berbagai training di PII, selalu siap sedia. Mohon do’a dan dukungan dari semua pihak dalam mengemban amanah ini,” pungkas Mawardi. ( Resky)
BANDA ACEH_Koordinator Wilayah Brigade Pelajar Islam Indonesia (BPII) Aceh mendesak Pj. Gubernur Aceh dan DPR Aceh untuk mengevaluasi Badan Reintegrasi Aceh (BRA) terkait banyaknya permasalahan yang terjadi di daerah saat ini, Kamis, 30 Mei 2024.
Komandan Brigade PII Aceh, Mohd Rendi Febriansyah mengatakan bahwa BRA itu idealnya adalah sebagai lembaga reintegrasi, reparasi dan rekomendasi dari pemerintah.
"Tugas, pokok dan fungsi BRA sendiri sudah jelas untuk melakukan reparasi untuk korban konflik, napol dan tapol, serta mantan kombatan GAM,"ujar Mohd Rendi Febriansyah.
Mohd Rendi Febriansyah menyebutkan sangat tidak sesuai jika BRA yang merupakan lembaga formal dan termasuk dalam SKPA diajukan oleh Komite Peralihan Aceh (KPA) yang merupakan lembaga non formal.
Sebutnya lagi, bahwa lembaga BRA memiliki banyak faktor gagal dalam implementasi, hal itu dijelaskan oleh Usman Lamreung, akademisi yang juga pengamat sosial dan politik Aceh.
"Saya melihat ada beberapa faktor kenapa BRA ini. Yang pertama, ketidakjelasan data, ini datanya tidak valid seperti contohnya yang awalnya kombatan GAM jumlahnya 3000 sekarang menjadi 30.000, ini darimana munculnya?," tanya Rendi.
Kemudian faktor kedua adalah penyeleksian ketua dan anggota BRA tidak dilaksanakan secara ideal sesuai fit and propernya, penunjukannya asal-asal saja.
"faktor ketiga adalah BRA tidak terintegrasi dengan BRA di kabupaten atau kota hingga ke desa desa dalam menjalankan programnya," jelasnya.
Selain itu Alfian juga menyebut saat ini BRA memiliki problem yang sangat krusial terutama kasus korupsinya.
"Saya melihat BRA ini sangat banyak problemnya. Termasuk kemarin yang baru terjadi korupsi 15 miliar pengadaan bibit ikan. Dan anggaran bibit ikan itu masih 54 miliar yang kemungkinan terindikasi korupsi," sebut Rendi.
"Dugaan saya dana ini digunakan untuk pemilu bulan dua lalu dan menyusul mungkin dana hasil korupsi ini akan digunakan untuk kepentingan Pilkada mendatang,"duga Rendi.||Alfian Akbar
PIDIE JAYA_ Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Pidie Jaya berhasil menggelar Leadership Basic Training (LBT), dengan tema menempa generasi muda yang berdaya saing, berintegritas, kritis dan berakhlak mulia menuju Indonesia.
Kegiatan LBT ini berlangsung selama satu Minggu, mulai tanggal 29 Maret hingga 04 April 2024. Berlangsung di SMA Negeri 1 Meureudu, kabupaten Pidie Jaya.
Ketua Umum PD PII Pidie Jaya, Saidil Mukammil Bawarith mengatakan kader PII nantinya dapat mengabdi dalam masyarakat sebagai agen perubahan positif dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa khususnya dibidang pendidikan dan kebudayaan, sehingga mereka tidak lagi berperan sebagai objek melainkan juga sebagai subjek.
"Harapan kami pengurus daerah tidak muluk-muluk kader PII nantinya dapat mengabdi dalam masyarakat, "ujarnya.
Menurutnya visi besar kepengurusan PD PII Pidie Jaya periode ini adalah resiliensi pelajar. Ini berarti kami ingin menumbuhkan generasi muda yang kuat dan mampu bangkit dari keterpurukan. Kami berharap para pelajar saat ini menjadi individu yang berintelektual, militan, berintegritas, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan zaman.
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Muhammad Azizi, mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta dengan 63 perempuan dan 37 laki-laki yang berasal dari perwakilan siswa dari SMP/SMA/Sederajat di Kabupaten Pidie Jaya dengan.
“Alhamdulillah 100 peserta ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, ini merupakan yang terbanyak dalam beberapa tahun terakhir, sebuah langkah awal yang baik dalam awal kepengurusan periode kali ini,” tutur Muhammad Azizi (18).
Selama kegiatan berlangsung para peserta dikoordinasi oleh Tim koordinatar dan instrukstur dari PW PII Aceh. Banyak tokoh-tokoh Pidie Jaya, baik terafilisasi sebagai Keluarga Besar PII Pidie Jaya atau Pemerintah yang secara langsung menggembleng peserta kegiatan LBT PII Pidie Jaya, beberapa tokoh tersebut antara lain Said Mulyadi atau Waled, Bakhtiar Efendi, Zulkifli M. Ali, dan tokoh-tokoh lainnya.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan diadakannya sosialisasi terkait narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pidie Jaya.
“Terima kasih untuk seluruh pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini, kepada seluruh panitia dan Pengurus Daerah PII Pidie Jaya, juga kepada Keuarga Besar dan pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, pengurus Wilayah PII Aceh, juga kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Jaya dan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah berperan aktif membantu khususnya terkait konsumsi selama kegiatan, inilah yang menyebabkan kader PII Memiliki hubungan emosional yang besar terhadap masyarakat.” Tutup Muhammad Azizi, Ketua Panitia.
ACEH UTARA_ Pengurus Daerah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Kabupaten Aceh Utara melaksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) ke-6 di Kota Panton Labu, Aceh Utara, Sabtu, 8 Juni 2024. Kegiatan MUSDA VI para alumni PII se-kabupaten Aceh Utara dirangkai dengan silaturahmi tersebut bertujuan untuk memilih pengurus baru periode 2024-2028. Ketua panitia pelaksana MUSDA, Tgk Safrizal,…
BANDA ACEH_Koordinator Wilayah Brigade Pelajar Islam Indonesia (BPII) Aceh mendesak Pj. Gubernur Aceh dan DPR Aceh untuk mengevaluasi Badan Reintegrasi Aceh (BRA) terkait banyaknya permasalahan yang terjadi di daerah saat ini, Kamis, 30 Mei 2024. Komandan Brigade PII Aceh, Mohd Rendi Febriansyah mengatakan bahwa BRA itu idealnya adalah sebagai lembaga reintegrasi, reparasi dan rekomendasi dari…
PIDIE JAYA_ Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Pidie Jaya berhasil menggelar Leadership Basic Training (LBT), dengan tema menempa generasi muda yang berdaya saing, berintegritas, kritis dan berakhlak mulia menuju Indonesia. Kegiatan LBT ini berlangsung selama satu Minggu, mulai tanggal 29 Maret hingga 04 April 2024. Berlangsung di SMA Negeri 1 Meureudu, kabupaten Pidie…
