BANDA ACEH- Senator Aceh, Muhammad Fadhil Rahmi menekankan perlunya upaya terkoordinasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk mengatasi tantangan masuknya pengungsi Rohingya ke Aceh.
“Jangan sampai ini persoalan ini kemudian menjadi tanggungjawab pemerintah daerah di Aceh. Pasalnya, Pemkab dan Pemprov di Aceh sendiri sedang fokus menangani persoalan banjir bandang yang melanda di beberapa daerah. Begitu juga masalah lain, seperti pembahasan APBA dan lainnya,” kata pria yang akrab Syech Fadhil itu, Selasa 12 Desember 2023.
Kata dia, hampir ribuan Rohingya terus berdatangan ke Aceh selama sebulan terakhir. Sementara di sisi lain, banjir bandang akibat curah hujan tinggi juga melanda berbagai kabupaten kota di Aceh yang juga butuh perhatian pemerintah.
“Kita berharap tanggungjawab penanganan masalah Rohingya harus menjadi konsentrasi Pemerintah Pusat. Pemerintah Pusat dan UNHCR harus mencari Solusi kongkrit terkait masalah Rohingya,” ujarnya.
Kepada wartawan, Syech Fadhil juga mengatakan bahwa keberadaan dan kedatangan Rohingya di Aceh bukan lagi bisa dibahasakan dengan ‘terdampar.’
“Terdampar itu, satu dua kali. Tapi dalam fakta yang terjadi sekarang, mungkin lebih tepat dikatakan bahwa tujuan kedatangan Rohingya memang ke Aceh. Ini akan menimbulkan persoalan sosial jika Pemerintah Pusat tak segera mencari solusi kongkrit,” bebernya.
Lebih lanjut kata Syeh Fadhil, atas nama kemanusian sudah seharusnya saling membantu, namun apabila kebaikan dimanfaatkan maka harus ada langkah tegas sebelum muncul konflik.
Sebagaimana yang diketahui, sekitar 200 pengungsi Rohingya mendarat di Pantai Desa Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, pada Minggu (10/12/2023) dini hari.
Keberadaan para imigran tersebut diakui Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek. Ini merupakan kapal ke tujuh sejak pertama kali datang pada pertengahan November 2023 lalu.
“Benar. Sekitar 200-an orang kembali mendarat di Blang Raya, Pidie,” kata Miftach.(Red)