ACEH TENGGARA_Mantan Juru Bicara (Jubir) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Gayo Alas, Zuanda alias Gerpa, kini menjadi seorang petani kopi sukses di kawasan wisata Desa Lawe Aunan Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara.
Perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia sudah memasuki selama 19 tahun.
Kedua pihak sepakat mengakhiri konflik bersenjata dengan meneken kesepakatan damai (MoU) pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia.
Mulai semenjak damai dengan pemerintah Indonesia bersama eks GAM yang dulunya bergerilya di hutan belantara kini turun gunung dan bergabung dengan masyarakat umum.
Mantan Jubir GAM Wilayah Gayo Alas inipun menetap di Ketambe, Aceh Tenggara dan menikah pada tahun 2007.
Ia berbudidaya kopi Robusta Premium. Zuanda alias Gerpa ini memiliki tiga orang anak, dua orang laki-laki dan seorang anak perempuan dari seorang istri.
Anak yang pertama menimba ilmu di Dayah Darul Iman Kelas 6 atau stara SMA.
Kemudian anak yang kedua di Dayah Hafidz Quran kelas 1 SMP dan anak yang ketiga masih bersekolah di kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Pria kelahiran Pante Raya pada tanggal 1 November tahun 1979 mulai gabung di Rabitah Taliban Aceh (RTA) selama dua tahun yakni pada tahun 1996 dan tahun 1997.
Kemudian ia mulai bergabung dengan pasukan eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 1998 hingga tahun 2005.
Kini Zuanda alias Gerpa menjadi petani sukses yang bisa dicontoh para eks kombatan GAM. Petani Kopi Robusta Desa Lawe Aunan Ketambe, Zuanda alias Gerpa, kepada Presentatif, Sabtu 3 Agustus 2024 mengatakan, harga biji kopi maupun bubuk kopi saat ini cukup mengairah dan menyenangkan hati petani. Kata dia, luas lahan kopinya 1,5 hektare atau 7.000 pohon kopi.
Harga biji kopi Robusta Premium sebelumnya Rp 65.000 per kilogram naik menjadi Rp 90.000 per kilogram.
Sedangkan bubuk kopi Robusta Premium sebelumnya Rp 100 000 per kilogram menjadi Rp 160.000 per kilogram. Kenaikan harga ini terjadi secara berangsur-angsur sejak tiga bulan terakhir ini.
Menurutnya, biji kopi maupun bubuk kopi Robusta Premium ini dia olah atau racik sendiri dengan nama Robusta Premium Mutiara Louser Antara.
Produk kopi itu dijual untuk memenuhi kebutuhan lokal dan ada beberapa Wisatawan Mancanegara yang liburan saat berwisata di kawasan Ketambe membeli kopi seperti wisatawan dari Negara Prancis, Turki, Maroko, dan Negara Kanada.
Menurut dia, tanaman kopi Robusta ini cukup menjanjikan bagi petani kopi di Aceh Tenggara, apalagi untuk satu batang kopi mampu menghasilkan biji kopi seberat satu kilogram dengan harga saat ini mencapai Rp 90.000 perkilogram,” kata Gerpa. (Sultan Habibi)
ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…
ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara…
Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…
Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…
Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (DPC Lsm Perkara)…
ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…