JAKARTA – Presiden Malawi Lazarus Chakwera mengumumkan negaranya dalam keadaan darurat kekeringan. Pada Sabtu (23/3/2024), dia mengatakan 2 juta rumah tangga petani terkena dampak langsung musim kemarau.
Kekeringan yang melanda Malawi diakibatkan oleh fenomena El Nino. Chakwera mengatakan, rakyatnya membutuhkan bantuan makanan akibat bencana tersebut.
Bencana kekeringan Malawi tidak hanya terjadi kali ini saja. Pada 2016, negara itu juga pernah menyatakan bencana karena kekeringan yang berdampak pada krisis kelaparan.
Pengumuman darurat itu disampaikan Chakwera bertepatan dengan pelaksanaan pembagian makanan di distrik Neno oleh Program Pangan Dunia (WFP).
Dilansir Africa News, dia mengatakan negaranya membutuhkan bantuan kemanusiaan senilai lebih dari 200 juta dolar AS (Rp3,1 triliun)”Saya mempunyai lahan pertanian luas yang luasnya lebih dari satu setengah hektare. Bersama anak-anak yang saya tinggali, kami bertani di lahan ini. Dengan curah hujan yang baik, saya memanen 20-50kg jagung. Tahun ini, sejujurnya, saya belum memanen apa pun,” kata Manes Kanjala, salah satu penerima bantuan.
Chakwera saat ini sedang melakukan tur keliling negeri untuk mengetahui sejauh mana krisis kekeringan yang terjadi. Penilaian awal menemukan, sekitar 44 persen tanaman jagung gagal panen atau terkena dampaknya.
Dilansir Associated Press, dia juga mengatakan bahwa negaranya yang berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu membutuhkan setidaknya sekitar 600 ribu metrik ton bantuan pangan. Dia meminta komunitas internasional untuk membantu.
Malawi telah tercatat berulang kali dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Ini menandakan bagaimana beberapa negara termiskin dan paling rentan di dunia, merasakan dampak terburuk dari perubahan iklim meski kontribusi mereka terhadap emisi global minim.
Malawi adalah salah satu negara yang berada di Afrika bagian selatan. Sebelum Malawi, bulan lalu Zambia juga telah mengumumkan darurat kekeringan dan meminta bantuan.Dilansir VOA News, Zimbabwe juga mengalami kerusakan besar pada hasil panen dan sedang mempertimbangkan untuk melakukan pengumuman yang sama.
WFP telah memperingatkan kekhawatirannya akhir tahun lalu, banyak negara di Afrika bagian selatan berada di ambang krisis kelaparan akibat dampak buruk dari El Nino.
USAID, badan bantuan pemerintah Amerika Serikat, mengatakan bahwa lebih dari 20 juta orang di Afrika bagian selatan akan sangat membutuhkan bantuan pangan pada awal tahun 2024.(Idn)
ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…
ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara…
Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…
Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…
Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (DPC Lsm Perkara)…
ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…