Categories: Aceh

Longsor Makin Parah, Pemerintah Diminta Ambil Tindakan

ACEH SELATAN – Hujan yang mengguyur Aceh Selatan beberapa hari lalu, menyebabkan longsor dijalan gunung Lhok Rukam Tapaktuan makin parah. Pasalnya, setiap hujan turun, longsor semakin mengkhawatirkan keselamatan pengguna jalan.Parahnya lagi, pemerintah daerah seakan tutup mata melihat kondisi tersebut.

Menurut pantauan Presentatif, Sabtu, 09 Maret 2024, kondisi longsor di gunung Lhok Rukam tersebut semakin memprihatinkan. Sebab jika tidak dilakukan tindakan penanganan darurat, maka dapat mengancam keselamatan pengguna jalan yang melintasi jalur tersebut. Apalagi, jalan tersebut merupakan satu satunya jalur menuju Medan dari Tapaktuan

“Kalau dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan serius, dikhawatirkan akan mengancam korban jiwa,”kata salah satu warga, Asrul.

Menurut Asrul, kondisi memprihatinkan itu terlihat jelas di lokasi terjadi di maksud. Selain dapat mengganggu arus lalu lintas lintas Tapaktuan-Subulussalam dan Sumatera Utara ketika longsor, pada titik tanah longsor terdapat material batu berukuran besar dan kecil yang saat ini sudah ditepi jalan.

“Apa bila batu-batu itu ikut terbawa longsor, maka dikhawatirkan menimpa pengguna jalan yang melintas, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Prediksi lain, sewaktu-waktu material batu akan menutupi ruas jalan yang sempit dan bertikungan. Indikasi ini sangat memungkinkan terjadi apabila tidak segera ditangani permanen,” papar Asrul.

Agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan korban jiwa, kami meminta perhatian pemerintah Aceh dan pusat untuk menangani kawasan tersebut sehingga kondisi nya aman dan baik seperti semula.

“Kami menyadari dan memahami, ruas jalan nasional bukanlah menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota tetapi seutuhnya menjadi kewenangan dan kebijakan pemerintah provinsi atau pusat. Harapan kami, minimal turun tangan membangun tanggul pengaman atau solusi lain untuk mengatasi keprihatinan warga,” lanjut Asrul.

Sumarlin, salah seorang sopir angkutan jurusan Aceh-Medan, mengaku turut angkat bicara, dia mengaku ngeri-ngeri sedap ketika tiba di kawasan tersebut. Pasalnya, di lokasi rawan longsor itu, kondisi ruas jalan sempit dan bertikungan serta diapit lereng gunung dan tebing atau jurang tepi laut.

“Saya merasa ketakutan sesampai di kawasan itu, apa lagi terlihat ada batu-batu besar yang rentan ambruk dan jatuh ke badan jalan. Tetapi apa hendak di kata, namanya kita mencari nafkah sebagai seorang sopir,” kata Sumarli (HS)

Redaksi

Recent Posts

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…

3 jam ago

Dana BLT Dimanipulasi, Warga Gampong Punti Laporkan Dugaan Pemalsuan Tanda Tangan

ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara…

3 jam ago

Bupati Terpilih Aceh Tenggara Tegaskan Kepada Kepala Desa Tidak Ada Lagi Tersandung Kasus Tipikor

Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…

1 hari ago

Selama Januari 2025 Sebanyak 364 Orang Sudah Memiliki SIM di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…

1 hari ago

Lsm Perkara, Surati Dinas Kominfo Pemintaan Data JKN Empat Puskesmas di Aceh Tenggara

Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara  (DPC Lsm Perkara)…

1 hari ago

Forjias Minta DPRK Aceh Selatan Segera Panggil Perusahaan Terkait Polemik Tambang

ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…

3 hari ago