Categories: Internasional

Kisah Presiden Termiskin 90% Gajinya Disumbangkan

Jose Mujica, seorang pria yang lahir di Montevideo, Uruguay, pada 20 Mei 1935. Saat ini usianya 88 tahun. 

Jose Mujica, pada 1 Maret 2010 sampai 1 Maret 2015, menjabat sebagai Presiden Uruguay ke-40, bersama wakil presidennya, Danilo Astori. 

Sebelum menjabat orang nomor 1 di Uruguay, ia adalah Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan sejak tahun 2005-2008.  

Kisah hidupnya yang menarik, sebagai pemimpin tentu hidup bergelimpangan harta dan kemewahan. Namun tidak dengan Mujica, meski menjadi seorang presiden kehidupannya malah dinobatkan sebagai Presiden termiskin didunia. 

Bukan tanpa alasan, selama menjadi orang nomor satu di negaranya, ia menolak untuk tinggal di istana. Mujica lebih memilih untuk tinggal di rumah kecil di dekat pertaniannya, yang bahkan rumah tersebut sudah hampir rusak. 

Ternyata, sebagai presiden Mujica hanya ditemani oleh dua petugas polisi yang berjaga di luar rumah. Tidak seperti kebanyakan presiden lainnya, yang mendapat penjagaan ketat. 

Menariknya lagi, ia bahkan menyumbang 90 persen dari gajinya untuk masyarakat miskin dan pengusaha kecil di Uruguay. Ia hanya menyisihkan sedikit gajinya, sebesar USD800 atau sekitar Rp7,7 juta waktu itu. 

Tak ada mobil mewah, sehari hari Ia bepergian dengan mengendarai sepeda yang telah berusia 60 tahun. Pakaiannya juga sederhana dan jas yang tidak bermerek. 

Bayangkan saat menjabat sebagai presiden, hartanya hanya berjumlah USD1.800 atau Rp17,4 juta, yakni berasal dari mobil tua miliknya. 

Kehidupan yang dijalani Mujica bukanlah sebuah kesengsaraan melainkan kebebasan. 

Dalam wawancaranya bersama BBC, ia mengatakan jika hidup sederhana sudah dijalaninya sepanjang hidup. 

“Saya sudah menjalani hidup seperti ini hampir sepanjang hidup saya, saya bisa hidup dengan baik dengan apa yang saya miliki.”katanya.

Dinobatkan sebagai presiden termiskin, justru ia pun tidak merasa jika dirinya miskin. 

“Saya disebut sebagai ‘presiden termiskin’, namun saya tidak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal, dan selalu menginginkan lebih dan lebih,” katanya.

“Ini adalah masalah kebebasan. Jika Anda tidak memiliki banyak harta benda maka Anda tidak perlu bekerja sepanjang hidup Anda seperti budak untuk mempertahankannya, dan karena itu Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri,” lanjutnya.

Redaksi

Recent Posts

Kebakaran di Aceh Tenggara, 11 Kepala Keluarga Terpaksa Mengungsi

ACEH TENGGARA_ Musibah kebakaran kembali terjadi di Desa Lawe Pekhidinen, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kabupaten Aceh…

19 jam ago

Seorang Pria di Aceh Tenggara Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Sawit

ACEH TENGGARA_Seorang pria yang bernama Sangkot Reno Nainggolan (19) warga Desa Sigai Indah, Kecamatan Babul…

19 jam ago

Pemkab Aceh Jaya dorong BUMG aktif kelola Dana Desa untuk Ketahan Pangan

ACEH JAYA - Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Tim…

19 jam ago

SMAN 1 Tapaktuan Gelar Feast III, Ini Tujuannya

ACEH SELATAN _  Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tapaktuan menggelar SMANSA FEAST III bertempat…

19 jam ago

Rumpun Budaya Seni Sumatera Minta Gubernur Aceh Terpilih Perhatian Khusus Pelestarian Budaya dan Sejarah Aceh

Banda Aceh - l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul…

23 jam ago

SMA Negeri 1 Badar Aceh Tenggara Larang Siswa Bawa HP ke Sekolah

ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…

2 hari ago