LHOKSEUMAWE_ Anggota DPRA Mukhtar Daud yang dituding melecehkan Aneuk Syuhada (JASA) beberapa hari yang lalu hingga terjadi kekisruhan akhirnya minta maaf.
Permintaan maaf tersebut dilontarkan langsung politisi PNA akrab disapa Geuchik Tar dalam sebuah rekaman video yang dibuat beberapa hari lalu di ruang Restoratif Justice Polres Aceh Utara di Lhoksukon.
“Rekan rekan yang saya hormati baik itu dari polres maupun dari syuhada, mungkin beberapa hari yang lalu ataupun lebih kurang seminggu yang lalu tepatnya hari Jumat. Saya ada mengadakan pertemuan di masjid glumpang Payong,” ungkap Mukhtar dalam video tersebut.
Mukhtar menjelaskan, bahwa ia sedang melakukan kampanye dan kesal terhadap sejumlah oknum yang merusak baliho dan sepeda motor milik keluarganya, sehingga dengan spontan mengeluarkan perkataan dengan emosi yang tinggi.
“Nah disitu saya berorasi dan seperti berkampanye kecil. Di sana saya mungkin terucap dari mulut saya dengan emosi yang tinggi, karena saya juga merasa di saat itu ada keluarga saya yang teraniaya artinya ada perusakan kereta (motor) dan penghilangan baliho saya sehingga di saat itu saya marah,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan, ucapannya saat itu merupakan kekeliruan terhadap syuhada hingga membuat kekisruhan dan membuat Jaringan Anak syuhada Aceh tersulut emosi.
“pada saat itu saya sampaikan sedikit tentang syuhada disitu mungkin kekeliruan yang muncul dari mulut saya tentang syuhada tentang pemahaman, berikutnya itu mungkin yang lebih paham oleh orang-orang hukum,” Ujatnya.
Kalaupun hal ini kata Mukhtar, membuat anak-anak syuhada itu merasa terzalimi atau ternodai, tersakiti, marah hati saya hari ini mohon maaf pada seluruh anak-anak syuhada karena perkataan saya tersebut membuat kalian itu marah dan hampir terjadi hal- hal tidak baik.
Sementara itu, M Jhony selaku Pembina JASA Aceh Utara menyambut baik permintaan maaf tersebut, mengingat persoalan membuat kekisruhan di tengah-tengah masyarakat dan bisa mengganggu berjalannya pesta demokrasi Pemilu.
“Alhamdulilah, kami menyambut baik permintaan tersebut untuk meredam apa yang terjadi setelah ucapan melecehkan tersebut, apalagi JASA bukan dari unsur politik praktis dari partai manapun,” ungkap M Jhony, Senin (5/2/2024).
Ia berharap kejadian sama tidak terulang, tidak hanya oleh yang bersangkutan, juga semua pihak terlibat dalam kontestasi politik saat ini. Seperti halnya soal spanduk rusak, jangan sampai menuduh tanpa bukti dan mengarah ke fitnah.
“Bagaimana dengan perusakan yang dialami partai lain, apakah harus saling menuduh tanpa bukti apalagi terhadap kami yang tidak berada dalam lingkaran partai politik, jadi saya harap semua partai bijak dalam bersikap sehingga tidak ada yang dirugikan,” pungkasnya.[Ahmad Mirza]
ACEH TENGGARA_ Musibah kebakaran kembali terjadi di Desa Lawe Pekhidinen, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kabupaten Aceh…
ACEH TENGGARA_Seorang pria yang bernama Sangkot Reno Nainggolan (19) warga Desa Sigai Indah, Kecamatan Babul…
ACEH JAYA - Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Tim…
ACEH SELATAN _ Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tapaktuan menggelar SMANSA FEAST III bertempat…
Banda Aceh - l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul…
ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…