ACEH TIMUR_ Kawanan gajah liar obrak-abrik areal perkebunan warga Jambo Reuhat, Kecematan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur. Petani juga ketakutan kembali ke kebun lantaran kawanan gajah tersebut masih berada disekitar perkebunan.
“Kebun warga di obrak abrik oleh gajah liar yang sudah masuk sejak beberapa hari yang lalu, warga juga ketakutan datang kekebun karena gajah cukup banyak malah lebih dari 10 ekor,” Ujar Panglima Uteun, Ishak, Rabu, 10 Januari 2024.
Lebih lanjut, Ishak menyebutkan, kawan gajah itu mulai masuk ke desa Jambo Reuhat pada 6 Januari lalu. Namun hingga kini pihak BKSDA maupun Pemerintah Aceh Timur tidak pernah turun untuk melihat situasi.
Menurut Ishak, gajah-gajah itu turun dan masuk kebun warga Jambo Reuhat, karena kebun perusahaan sawit Bumi Flora dan Dwi Kecana yang ada disana sudah menjadi semak belukar sebab tidak dirawat lagi.
“Sekelompok gajah yang selama ini meyasar perkebunan sawit, sekarang gajah sudah menggangu kebun warga dan Bksda Aceh, Pemerintah Aceh Timur dan dinas teknis kehutanan Aceh tidak pernah melakukan kunjungan ke wilayah Jambo Reuhat, ” Ujarnya.
Serangan gajah-gajah itu selain merugikan petani karena mereka harus mengganti bibit sawit namun juga mengancam keselamatan para petani. Warga setempat juga mengaku kewalahan mengatasi serangan kawanan gajah di desa mereka.
“Terus terang itu diluar control kami, kondisi semakin hari semakin berat karena petani di Jambo Reuhat tidak sangup membeli bibit untuk menganti tanaman yang sudah dimakan oleh gajah. Apalagi harga bibit sawit mahal secara otomatis petani semakin berat dari segi biaya, “tambahnya.
Menurut Ishak, selama ini masyarakat masih melindungi gajah yang berada dalam kawasan hutan lindung itu, dan tidak pernah mengganggu ataupun memburunya. Terkait serangan gajah itu, warga sudah melaporkan kasus ini kepolisi terdekat untuk mengindetifikasi kerusakan kebun warga.
Ishak berharap, BKSDA dan dinas kehutanan setempat agar segera mencari jalan keluar terkait permasalahan gajah tersebut. Sehingga masyarakat petani di Jamboe Reuhat tidak terus mengalami kerugian.[]
ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…
ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara…
Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…
Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…
Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (DPC Lsm Perkara)…
ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…