BANDA ACEH – Ratusan mahasiswa yang tergabung dari beberapa universitas yang ada di Banda Aceh melakukan aksi pengusiran terhadap etnis rohigya yang ada di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Rabu (27/12/2023). Hal ini membuat heboh jagat media sosial dalam beberapa jam saja.
Terkait hal tersebut, Ketua Yayasan Aceh Bergerak Eva Hazmaini mengecam aksi mahasiswa dengan melakukan demo dan pengusiran etnis Rohigya tersebut. Menurutnya, aksi tersebut kurang tepat dilakukan oleh mahasiswa.
“Jika memang menolak, maka lakukan hal yang lebih baik dari aksi pengusiran. Sebagai mahasiswa harusnya lebih bersikap intelektual dalam mengambil langkah seperti ini,” jelasnya.
Kata Eva, terlepas dari suka atau tidaknya terhadap kehadiran rohigya, banyak hal lain yang hsrus diperhatikan dari sisi kemanusiaan.
” Sebagai perempuan, kita melihat kondisi mereka di sini. Kita lihat seorang ibu anak yang menangis ketakutan. Akan menimbulkan trauma bagi anak-anak yang masih belum memahami apapun tentang kondisi mereka,” jelas Eva.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk bersikap lebih bijak dalam menanggapi permasalahan ini. Begitu jiga dengan pemerintah yang harus lebih cepat dalam menangani kasus inis sehingga tidak menimbulkan perkara baru di lapangan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dema FSH UIN Ar-raniry Aliyul Himam yang juga anggota Aceh Bergerak menyebutkan mahasiswa sebagai insan akademis paham tentang kemanusiaan, Dan etika pergerakan dan kajian.
” Kita sepakat dengan keresahan datangnya etnis Rohingya. Namun bukan dengan cara yang tidak manusiawi, kita memiliki pemerintah daerah dan pusat yang seharusnya patut didesak akan kehadiran mereka dan mendesak pemerintah untuk mengembalikan atau mencarikan daerah lain yang sepatutnya menerima mereka,” ucap Aliyul.
” Ini adalah penyelewengan dan pembiayaran pemerintah dalam meninggapi permasalahan ini, karena sampai saat ini dunia masih diam dalam menyelesaikan masalah ini.
Tentang sepakat dengan keputusan rakyat untuk menolak Rohingya oleh mahasiswa tadi. seharusnya mahasiswa lebih etis dalam menanggapi isu ini dan mengkaji dari segala aspek, baik itu sosial, politik dan hukum, ” tambah nya lagi. [KH]
ACEH TENGGARA_ Musibah kebakaran kembali terjadi di Desa Lawe Pekhidinen, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kabupaten Aceh…
ACEH TENGGARA_Seorang pria yang bernama Sangkot Reno Nainggolan (19) warga Desa Sigai Indah, Kecamatan Babul…
ACEH JAYA - Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Tim…
ACEH SELATAN _ Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tapaktuan menggelar SMANSA FEAST III bertempat…
Banda Aceh - l Ketua Umum Pengurus Besar Rumpun Budaya Seni Sumatera Nusantara Dr. Khairul…
ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…