Demo Kantor Gubernur, GeRAH Minta Pemerintah Tidak Tutup Mata Terkait Rohingya

BANDA ACEH- Sejumlah massa dengan nama Gerakan Rakyat Aceh (GeRAH), melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Aceh, Selasa, 2 Januari 2024).

Dalam aksi ini para pendemo yang mengaku sebagai mahasiswa di Banda Aceh ini, menuntut pemerintah Aceh bertindak dan memberikan keputusan terhadap pengungsi Rohingya di Aceh.

Pantauan Presentatif, aksi tidak berlansung lama, hanya sekitar setengah jam, mereka diterima Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, Kesbangpol Aceh, Dedy Andrian.

Pendemo dengan jumlah hitungan jari tersebut, mendapat pengawalan ketat dari pihak pengamanan yang melibatkan puluhan Polri Polresta Banda Aceh, Polda dan Satpol PP. 

“Kami berharap pemerintah Aceh tidak tutup mata terhadap pengungsi Rohingya yang ada di Aceh,” tegas Koordinator Aksi, Yusuf Musda. 

Yusuf mengatakan, keprihatinannya dengan keberadaan pengungsi Rohingya apalagi untuk memperbaiki hidup, karena tidak ada kepastian tempat tinggal.

“Kami minta Pemerintah Aceh bertindak tegas, dan waktu 1×7 jam supaya tuntas masalah ini,” harapnya.

Ia berharap, apabila pemerintah Aceh tidak tuntas menanganinya, mereka meminta Presiden RI ikut campur dalam menangani pengungsi Rohingya di Aceh itu. 

“Kalau tidak mampu Pj Gubernur Aceh dan Sekda Aceh harus mengundurkan diri,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional, Kesbangpol Aceh, Dedy Andrian menyampaikan, pemerintah Aceh tidak tutup mata dalam menangani pengungsi Rohingya, hanya saja waktunya belum ada kesepakatan dalam menangani.

“Bahkan Forkopimda sering melakukan rapat dalam menangani pengungsi Rohingya,” jelasnya.

Untuk itu, ia akan menyampaikan kepada pimpinan dari tuntutan aksi ini dan segera diselesaikan.

Usaia berdialog dan bertemu perwakilan pemerintah Aceh ini, massa mengundurkan diri dengan tertib. (RM)