ACEH SELATAN – Sepekan terakhir, Aceh Selatan dihebohkan dengan aksi unjuk rasa para honorer yang menuntut agar diangkat menjadi PPPK penuh . Unjuk rasa ini berlangsung 2 gelombang, yang pertama, Senin 13 Januari 2025 yang dilakukan oleh honorer tenaga kesehatan (Nakes) dan gelombang kedua Jum’at 17 Januari 2025 yang oleh honorer Cek Gu (guru), tenaga teknis dan operator.
Menariknya, dalam unjuk rasa kedua ini, para wakil rakyat dibuat tersentuh dan tersedu oleh aspirasi pengunjuk rasa. Bahkan, sebagian dari legislator yang mendengarkan aspirasi dari tenaga honorer, sesekali menyapu air mata serasa tak kuasa menahan tangisnya.
Tak heran, suasana aksi unjuk rasa tersebut berubah menjadi lautan air mata para honorer yang hadir di gedung wakil rakyat tersebut. Begitupun, suasana haru dan sedih juga terlihat saat perwakilan aksi melakukan audiensi di ruang Banmus DPRK. Salah seorang peserta dengan nada emosi menumpahkan semua uneg-unegnya.
Aceh Selatan sedang tidak baik-baik saja, pasalnya selain persoalan defisit anggaran, masalah baru yang muncul adalah tunggakan 1.115 untuk mobil dinas yang sejak tahun 2019 hingga 2024 masih ada yang belum melunasi pajaknya. Padahal, pajak adalah salah satu sumber PAD andalan di Kabupaten yang terkenal dengan cerita legenda tuan tapa dan putri naga tersebut.
Ironisnya lagi, kejadian tak diinginkan itu terjadi sejak tahun 2019 sampai tahun 2024. Hitung saja, berapa kerugian daerah akibat menunggaknya pembayaran pajak mobil plat merah tersebut. Jika dikalkulasikan 1 unit mobil pajaknya Rp. 2 juta saja, maka dikali 1.115 unit akan keluar angka Rp.2.2 Milyar, lumayan bukan, paling tidak bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD), meskipun pengelolaan nya berapa di Provinsi Aceh.
Aceh Selatan sedang tidak baik-baik saja, sebab diakhir jabatan Pj. Bupati Cut Syazalisma masalah datang silih berganti. Padahal, bekas kepala BPBD Kabupaten Aceh Selatan itu ahli dalam bidang pemerintahan dan birokrasi. Sebab, suami dari Yuliana Irvana itu adalah alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) yang memang sudah khatam dalam mengelola pemerintahan dan keuangan daerah.
Buktinya, saat Tgk.Amran masih menjadi Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) merangkap ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Bahkan,saat itu kondisi keuangan di Kabupaten Aceh Selatan dalam kondisi baik -baik saja.Namun, entah kenapa selama 15 bulan memimpin Aceh Selatan prahara dan masalah mulai datang silih berganti.
Untuk diketahui, karir Cut Syazalisma dalam birokrasi boleh dibilang cukup cemerlang. Lihat saja, di usia 47 tahun, bekas ajudan Bupati Aceh Timur itu sudah menjadi Pj. Bupati Aceh Selatan. Sebuah prestasi yang jarang diperoleh oleh orang lain. Kita berharap, Pak Cut begitu beliau dipanggil, mampu mengatasi kondisi yang terjadi di Aceh Selatan saat ini.
Kepada DPRK kita berharap jadilah mitra strategis Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Aceh Selatan Maju Dan Produktif. Mari bersama kita dukung dan kawal pemerintahan Aceh Selatan dibawah kepemimpinan H.Mirwan dan Baital Mukadis menuju Aceh Selatan yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Qafur.|HS
Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…
Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…
Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (DPC Lsm Perkara)…
ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…
ACEH SELATAN_Nama dan foto Bupati Aceh Selatan terpilih H Mirwan MS lagi-lagi dicatut oleh oknum…
ACEH SELATAN - Nama dan foto Bupati Aceh Selatan terpilih H Mirwan MS lagi-lagi dicatut…