JAKARTA_ Badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan perawatan bagi 50 ribu perempuan hamil di Jalur Gaza. Setiap hari, lebih dari 180 perempuan melahirkan di tengah serangan Israel yang tiada henti.
“Para dokter dan bidan melakukan segala kemungkinan untuk memberikan perawatan bagi perempuan hamil pasca melahirkan dan berisiko tinggi di tujuh pusat kesehatan UNRWA yang beroperasi,” kata UNRWA pada Minggu (24/12/2023).
Pada hari yang sama, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengecam kerusakan sistem kesehatan yang terjadi di Gaza. Ia juga memuji para profesional kesehatan di sana yang terus bekerja dalam kondisi ekstrem.
“Kehancuran sistem kesehatan Gaza adalah sebuah tragedi,” tulis Ghebreyesus di media sosial X.
“Dalam menghadapi ketidakamanan yang terus-menerus dan masuknya pasien yang terluka, kami melihat para dokter, perawat, pengemudi ambulans, dan banyak lagi yang terus berupaya menyelamatkan nyawa,” tambahnya, seraya mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.
Dilansir Al Jazeera, WHO mengatakan meskipun kebutuhan layanan kesehatan melonjak, hanya 38 persen ranjang rumah sakit sebelum konflik yang masih tersedia di wilayah Palestina tersebut, dan hanya 30 persen staf kesehatan asli yang masih bekerja.
Sementara itu, rumah sakit, yang seharusnya dilindungi oleh undang-undang kemanusiaan internasional, telah berulang kali menjadi target serangan Israel sejak perang meletus. Hingga 20 Desember, WHO mencatat ada 246 serangan Israel terhadap infrastruktur kesehatan di Gaza, termasuk rumah sakit dan ambulans.
Badan PBB tersebut mengatakan, hanya sembilan dari 36 rumah sakit yang masih berfungsi sebagian di Jalur Gaza. Semuanya terkonsentrasi di wilayah selatan, dan tidak ada satu pun di utara.
Israel telah membombardir, menginvasi dan memblokade Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang di Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas, sementara sekitar 240 lainnya ditawan di Gaza.
Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan balasan Israel telah membunuh sedikitnya 20.424 orang dan melukai 54.036 lainnnya di Gaza.
Sekitar 80 persen dari 2,3 juta penduduk juga telah mengungsi ke Gaza selatan, dengan puluhan ribu orang berdesakan di sekolah-sekolah PBB atau tenda-tenda darurat di tengah kekurangan makanan dan air bersih. [Idn]
ACEH TENGGARA_ Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Badar Kabupaten Aceh Tenggara, Dede Suhery M.Pd…
ACEH UTARA – Dugaan kasus pemalsuan tanda tangan untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) secara…
Aceh Tenggara_ Bupati terpilih Kabupaten Aceh Tenggara periode 2025-2030 H.M Salim Fakhry S,E. M,M. Meski…
Aceh Tenggara_ Selama Januari 2025, sebanyak 364 orang sudah memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) di…
Aceh Tenggara_ Dewan Pimpinan Cabang, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerhati Kinerja Aparatur Negara (DPC Lsm Perkara)…
ACEH SELATAN - Polemik pengangkutan hasil tambang di Aceh Selatan menjadi pembahasan serius yang melibatkan…